Tipografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kevdave (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kevdave (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:AOcirihuruf.png|thumb|300px|Ciri huruf yang mudah dikenali: goresan (''stroke''), siripan (''serif''), dan sempitan (''stress'')]]'''Tatahuruf''' atau '''tipografi''' merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata [[huruf]] dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
 
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.
Baris 14:
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
* '''Roman''', pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
** '''Serif''', dengan ciri memiliki serifsiripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serifsiripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu. [[Berkas:April.jpg|thumb|150px|Contoh penggunaan huruf serifbersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman Prasasti]]
** '''Egyptian''', atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. [[Berkas:Slabserif thomasdesouza.jpg|150px|thumb|Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk Museum Taman Prasasti]]
** '''Sans Serif''', dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Baris 29:
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
Serif, dengan ciri memiliki serifsiripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serifsiripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.
Contoh penggunaan huruf serifbersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman PrasastiEgyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk Museum Taman PrasastiSans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Baris 40:
 
Kejelasan bentuk huruf (''legibility'') adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
# Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serifsiripan, kontras strokegoresan, dan sebagainya.
# Penggunaan warna
# Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari