Malem Sambat Kaban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 33:
Ka'ban adalah putra dari pasangan S. Tarigan, seorang ibu rumah tangga, dan A.M. Kaban (alm), seorang pedagang. Ia menikah dengan Nurmala Dewi, dan memiliki tujuh anak. Kaban dikenal sebagai anggota [[DPR]] dan [[MPR]], dan salah satu petinggi PBB sebelum diangkat Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menjadi Menhut.
Selain itu, dia pernah terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia di Jakarta Public Relation, dan terjun meneliti potensi ekonomi wilayah [[Taman Nasional Gunung Leuser]] pada 1992. Dia juga Ketua tim Penelitian Potensi Ekonomi Lemah di tahun 1993, serta menjadi peneliti muda pada studi pengkajian Strategi Pengusahaan Anak Perusahaan Joint Venture Pertamina pada 1994. Sebagai orang yang berjiwa pejuang, sewaktu muda beliau berjuang untuk bangsa ini melalui organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai aktivis.
Namanya dikaitkan dalam kasus penyimpangan aliran dana [[BLBI]] ketika menjadi anggota Komisi VI [[DPR]] RI periode 1999 - 2004. Selain itu, ia juga dikaitkan dengan kasus korupsi pengusaha kayu ternama [[Sumatera Utara]], [[Adelin Lis]]. Meski desakan mundur tarhadapnya cukup kencang namun Kaban tetap bertahan di kabinet karena menurutnya dirinya mundur jika presiden menghendakinya.
|