Kitab '''Dronaparwa''' tidak didapati di [[Indonesia]]. Kitab ini kitab ketujuh [[Mahabharata]]. Di sini diceritakan kematian bagawan [[Drona]] dalam perang [[Bharatayuddha]]. Ia ditipu oleh antara lain [[Yudistira]] apakah putranya [[Aswatama]] sudah tewas atau belum.
Kitab '''Dronaparwa''' tidak didapati di [[Indonesia]]. Kitab ini kitab ketujuh [[Mahabharata]]. Di sini diceritakan kematian bagawan [[Drona]] dalam perang [[Bharatayuddha]]. Ia ditipu oleh antara lain [[Yudistira]] apakah putranya [[Aswatama]] sudah tewas atau belum. disinilah Kejujuran yudistira diuji dengan sangat berarti, dimana yudistira terkenal jujur bahkan sampai saking jujurnya membuat darahnya berubah tidak seperti kebanyakan manusia merah,namun berdarah agak biru (merah kebiru2an/dominan biru).. kelebihan lain dari kejujurannya adalah dimana saat dia menunggangi kereta kuda, roda keretanya tidak menyentuh tanah. nah disaat Drona (Durna) bertanya tentang kematian Aswatama inilah... roda kereta yudistira pertamakalinya menyentuh Tanah. walaupun Secara Implikasinya dia tidak bohong menyeluruh namun disaat menyebutkan " tapi Aswatama gajah ' nada bicaranya sedikit dipelankan..sehingga durna lemas tak berdaya lagi..demi kemenangan pandawa. ada juga beberapa versi yg mengartkan bahwa yudistira tidak berbohong tapi karna suara gemuruh perang sehingga keterangan penggalan kata "Tapi aswatama gajah" tidak terdengar..terlepas dari itu, hal tersebut memang sudah skenario dan strategi pihak pandaw, dimana durna pasti akan bertanya ke Yudistira..terlepas dari hal kebohongan berita itu. [[Pengguna:Hadilukito|Hadilukito]] ([[Pembicaraan Pengguna:Hadilukito|bicara]]) 23:52, 9 Juni 2011 (UTC)hadilukito