Ahmad Bustomi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-shalat +salat) |
|||
Baris 28:
Nah, saat berada di kota dingin itulah Bustomi menekuni permainan si kulit bundar tersebut.<ref>http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2010-12-21/87531/Nenek_Bustomi_Ibarat_Pemain_ke-12_Timnas</ref> Satu kenangan yang tak pernah dilupakan bagi kedua orang tuanya, Jumari dan Sumiati adalah saat menjual perhiasan untuk bisa membelikan sepatu baru bagi sang anak ketika akan masuk dalam seleksi [[Persema Malang]]. "Pada saat itu sepatu bolanya sobek dan tidak bisa dipakai. Mau beli tak punya uang. Terpaksa saya jual anting-anting seberat 1 gram dan laku 100 ribu. Uang itu untuk membeli sepatu bola," aku Sumiati.<ref>http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2010/12/22/161038/1530897/76/bustomi-yang-sempat-putus-asa?b99110370</ref>
Tomi merupakan pribadi yang dikenal santun, religius, dan bersahaja. Tidak heran ketika waktu beranjak [[Maghrib]], dia mohon diri untuk menunaikan [[
== Karir ==
|