Kota kecil ini merupakan kecamatan paling ramai di Kabupaten Way Kanan ( Kalau biliat dari depan ). Boleh dibilang, pusat perekonomian kabupaten berada di kecamatan ini( kalau cuma kecamatan Baradatu yang aaada di way kanan ). Baradatu memiliki sebuah Pasar Inpres di Desa Tiuh Balak ( Yang lahannya masih sengketa ), sebuah Pasar Pagi (termasuk 'terminal kecil', dan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR)) di Desa Tiuh Balak Pasar, ibu kota Baradatu (dalam Bahasa Lampung 'tiuh' berarti 'desa', 'balak' berarti 'besar'). Mayoritas penduduk Baradatu adalah petani dan pedagang. Harga sayur dan buah cukup terjangkau di sini. Ini karena Bumi Baradatu yang cukup subur. Sebagian besar petani mengirimkan hasil panennya (terutama pisang) ke kota-kota besar macam Jakarta. Namun hasil bumi yang sangat terkenal dari tempat ini adalah Lada dan Kopi. Kualitas kedua hasil bumi ini tidak diragukan lagi.