Ali bin Husain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FoxBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: mzn:سجاد
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Ali bin Husain dilahirkan di Madinah pada tahun 38 H/658-659 M menurut mayoritas riwayat yang ada, riwayat lainnya menyatakan ia dilahirkan pada tanggal 15 Jumadil Ula 36 H. Dua tahun tinggal bersama kakeknya, Ali bin Abi Thalib, 12 tahun tinggal bersama pamannya, [[Hasan bin Ali|al-Hasan]], 23 tahun tinggal bersama ayahnya, [[Husain bin Ali|al-Husain]]. Dia wafat di Madinah pada 95 H/713 M dalam usia 57 tahun, ada pula yang menyatakan wafat pada 25 Muharram 95 H. 34 tahun setelah kewafatan ayahnya. 34 tahun ia menjadi Imam dan dimakamkan di [[Pekuburan al-Baqi]], [[Madinah]] sebelah pamannya, [[Hasan bin Ali|al-Hasan]].<ref name="Mufid2"/>
 
=== IbundaIbu ===
Ada beberapa riwayat yang menyatakan tentang siapa ibu dari [[Husain bin Ali|Ali Zainal Abidin]], antara lain:
* Riwayat pertama menyatakan bahwa ibunya bernama Syahzanan putri dari Yazdigard bin Syahriyar bin Choesroe. Selain itu disebut juga ia bernama Syahrbanawaih. Khalifah [[Ali bin Abi Thalib]] mengangkat Huraits bin Jabir al-Hanafi untuk menangani urusan bagian provinsi-provinsi timur, Huraits memberikan kepada Ali dua putri Yazdigard bin Syahriyar bin Choesroe. Salah satu putri Yazdigard ini yang bernama Syahzanan diberikan Ali kepada putranya yang bernama [[Husain bin Ali|al-Husain]]. Syahzanan kemudian memberikan anak lelaki kepada [[Husain bin Ali|al-Husain]]. Anak lelaki ini bernama Zainal Abidin. Ali memberikan putri Yazdigard yang satunya lagi kepada [[Muhammad bin Abu Bakar]], yang melahirkan seorang anak lelaki bernama [[Qasim bin Muhammad (bin Abu Bakar)|al-Qasim]].<ref name="Mufid2"/>
* Riwayat lainnya menyatakan bahwa ibundanyaibunya bernama Syahrbanu, putri Yazdigird, kaisar terakhir Sasaniyah, [[Persia]]. Oleh karena itu Ali Zainal Abidin dijuluki pula Ibn al-Khiyaratyn, yaitu anak dari dua yang terbaik, yaitu [[Quraisy]] di antara orang Arab dan [[Persia]] di antara orang non-Arab. Menurut riwayat itu ibunya dibawa ke [[Madinah]] sebagai tahanan pada masa kekhalifahan [[Umar bin Khattab]] yang hendak menjualnya. Namun [[Ali bin Abi Thalib]] menyarankan sebaiknya Syahrbanu terlebih dahulu diberi pilihan untuk menjadi istri salah seorang Muslim, dan mas kawinnya diambil dari Baitul Mal. Khalifah [[Umar bin Khattab|Umar]] menyetujuinya, dan akhirnya Syahrbanu memilih putra [[Ali bin Abi Thalib]] yaitu [[Husain bin Ali|Husain]]. Konon Syahrbanu wafat tak lama setelah melahirkan anak semata wayangnya ini.<ref name="Shahifah"/>
 
=== Keturunan ===