Industrialisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Industri_Labuan_Angin.jpg|thumb|250px|right|Pembangkit listrik di Labuan Angin sebagai sumber penggerak industri.]]
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan [[sosial]] [[ekonomi]] yang merubah sistem pencaharian masyarakat [[agraris]] menjadi masyarakat [[industri]]<ref name="autogenerated1">http://www.environment.tn.nic.in/SoE/images/Industrialisation.pdf</ref>. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses [[modernisasi]] dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan [[inovasi]] [[teknologi]].‘<ref name="autogenerated1"/>’
Baris 10:
==Deskripsi Industrialisasi==
[[Berkas:Mesip_Uap.jpg|thumb|150px|right|Mesin uap pertama]]
Menurut klasifikasi Jean Fourastie<ref>http://articles.latimes.com/1990-07-30/news/mn-749_1_jean-fourastie</ref>, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, [[peternakan]], ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
Revolusi Industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris.‘<ref name="autogenerated5"/>’
Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan [[mesin uap]], [[listrik]], [[mesin pembakaran dalam]] (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api sampai ke tiang listrik<ref>http://history-world.org/Industrial%20Intro.htm</ref>.
==Dampak Sosial dan Lingkungan==
Baris 30 ⟶ 34:
Industrialisasi di [[Indonesia]] semakin menurun semenjak [[krisis ekonomi]] tahun 1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki [[modal]] untuk melakukan [[investasi]] pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing<ref>http://www.scribd.com/doc/33842974/STRATEGI-INDUSTRIALIASASI-INDUSTRI</ref>.
===Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk membangkitkan industri Indonesia diantaranya adalah:<ref>http://ww.its.ac.id/berita.php?nomer=1890</ref>
#'''Struktur organisasi'''
Baris 38 ⟶ 42:
#'''Kepemimpinan'''
#:Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
[[Berkas:Kawasan-industri-di-bitung-sulawesi-utara.jpg|right|thumb|180px|Kawasan Industri di Bitung, Sulawesi Utara]]
#'''Keterbatasan teknologi'''
Baris 48 ⟶ 53:
#:Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi
==Dampak Industrialisasi di Indonesia==▼
▲==Dampak Industrialisasi di Indonesia==
[[Berkas:Pencemaran.gif|200px|right|thumb|Pencemaran Lingkungan]]
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan [[devisa]] negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai [[obat]] dan juga [[fauna]] langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.
|