Syahadat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
SYAHADATAIN ( Dua Kalimat Syahadat), yaitu : Asyhadu an Laa Ilâha illallâh wa Asyhadu anna [[Muhammadan]] Rasulullâh; Saya bersaksi bahwa ‘Tiada Ilah / Tuhan selain [[Allah]] dan Saya bersaksi bahwasanya [[Muhammad]] adalah Rasul Allah.
<p>
<b>Simbolik:</b>
Baris 19:
<li> Sesuatu yang dikagumi </li>
</ul>
Sehingga apa pun di dunia ini yang dicintai, ditaati, diibadati, ditaakuti, dan dikagumi selain ALLAH, maka sesuatu itu telah menjadi ILAH bagi dirinya dan pada saat bersamaan telah menjadi hamba yang musyrik. Baik itu berupa materi, kekuasaan berikut atributnya, simbol peribadatan, hawa nafsu, atau diri kita sendiri (perhatikan QS. Al- Jâtsiyah/45: 23; at- Taubah/9: 24; dan Ali Imran/3: 14). Namun hal ini tidak berarti bahwa mansusiamanusia dalarangdilarang untuk cinta atau taat kepada selain-Nya. Tetapi bagi akidah seorang mu’min, mencintai atau mentaati sesuatu bukan lantaran materi sesuatu itu sendiri melainkan karena izin Allah. Misalnya saja, saya ………. kepada orang tua saya karena Allah telah menentukan saya untuk …….. kepadanya.
</p>
<p>
Lalu bagaimana mengaktivitaskan kalimat ini dalam hidup dan kehidupan seorang mu’min ? Kalau kita kembali menyimak perjalanan jihad Rasulullah Muhammad di atas dan memperhatikan makna dari QS. Ali ‘Imran/3: 31, <i>
 
‘Katakanlah: ‘jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’</i>,
 
maka jelas yang dimasksud mengaktivtaskan syahadat kepada Muhammad adalah dengan mengikuti SUNNAH RASUL (enam fase perjuangan jihad Rasulullah dalam rangka mentegakkan din).