Pembicaraan:Suku Karo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
'''Orang Karo.'''
 
Artikel diatas sangat berguna untuk mengetahui lebih dalam tentang suku Karo. Daerah orang Karo itu memang lebih luas dari batas batas kabupaten yang digariskan oleh pemerintah di jaman Belanda dan pemerintah Indonesia sekarang. Batas batas yang diciptakan oleh pemerintah pemerintah itu hanya berlatar-belakangkan pertimbangan administrasi, politik, keamananan serta ekonomi belaka. Fakta menunjukkan bahwa banyak orang Karo yang hidup dan tinggal didaerah daerah Kabupaten Dairi, Simalungun, Deli Serdang, Dairi, Langkat, dan kabupaten kabupaten lainnya disekitar kota Medan sejak dahulu kala. BahkanOrang dikalanganKaro orangyang Karotinggal sendiridi merekakabupaten inikabupaten sekitar kota Medan oleh orang Karo dikenal sebagai orang Karojahe.
 
Istilah Karojahe mempunyai makna yang tersendiri. Orang orang Karojahe tinggal diluar daerah Kabupaten Karo sekarang. Pada umumnya mereka tinggal didaerah daerah kabupaten sekitar kota Medan. Tapi yang membuat mereka disebut Karojahe adalah karena seringkali mereka mereka ini telah dipengaruhi oleh kehidupan dan kebudayaan non-Karo. Mereka tidak bisa berbahasa Karo dengan baik. Mereka tidak menggunakan adat Karo yang semestinya dalam bertutur kata dan bergaul sesama orang Karo. Pada umumnya orang Karojahe tidak banyak menerapkan adat istiadat Karo. Mereka ini tidak dapat dipersalahkan. Keadaan ini terjadi karena mereka terdesak oleh pengaruh kebudayaan kebudayaan baru yang dibawa oleh para pendatang kedaerah mereka.
Baris 35:
Adanya keturunan ahli ahli kebudayaan Hindu dari India di Indonesia pada umumnya dan di masyarakat Karo khususnya bukan merupakan suatu kejutan. Banyak orang Bali perpostur tubuh lebih mirip dengan orang India ketimbang orang Melayu yang cenderung berhidung pesek, klimis tak bercambang dan tak berkumis lebat seperti banyak orang Bali. Mereka memang keturunan ahli ahli kebudayaan Hindu yang bekerja di kerajaan kerajaan Jawa Hindu. Leluhur mereka melarikan diri kepulau Bali karena terdesak oleh kerajaan kerajaan Jawa lainnya. Di Bali mereka menetap dan mempunyai banyak keturunan dari wanita wanita setempat. Jumlah keturunan guru guru kebudayaan Hindu di daerah Karo tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan jumlah keturunan guru guru kebudayaan Hindu di Bali karena pulau Bali memang merupakan pusat agama Hindu di Indonesia. Sudah barang tentu jumlah mereka cukup besar disana. Jadi masuk akalah kiranya kalau sebagian orang marga Sembiring mempunyai leluhur yang berasal dari India. Tapi tidak logislah adanya kalau kita memperkirakan bahwa semua marga Sembiring dengan submarga India mempunyai pertalian darah dengan orang orang India. Karena begitu besarnya pengaruh kebudayaan Hindu itu dikalangan orang orang marga Sembiring dijaman itu maka merekapun mengkultuskan nama nama daerah India sebagai submarga. Janganlah heran kalau hal itu dilakukan oleh marga Sembiring karena pada umumnya orang Karo mempunyai kebiasaan kebiasaan seperti itu dalam hal pemberian nama. Coba simak nama nama ini: Motor Tarigan, Senjata Karo Karo, Nasib Ginting, Mangsi Ginting, Buku Kaban dst..dst.
 
Suatu hal lagi yang ingin penulis sampaikan kepada orang Karo dan, ahli ahli antrophology, para peneliti kebudayaan dan sejarahwan dimanapun anda berada: Berhentilah berpolemik, berdebat dan bersilang pendapat tentang asal usul orang Karo itu. Mencari asal usul orang Karo sama dengan mencari yang tidak ada; ''ndarami silalit'' kata orang Karo. Sampai kapanpun tidak akan ditemui. Mencari asal usul orang Karo sama saja dengan mencari asal usul orang Jawa, Afrika, Cina, Eropah, Arab dlsb yang telah tinggal didaerahnya masing masing sepanjang zaman seiring dengan perubahan dan pergolakan yang dialami oleh bumi ini. Paling tidak, mari kita sepakat mengatakan bahwa orang Karo adalah penduduk asli daerah daerah tersebut diatas sampai pembuktian yang dapat membuktikan sebaliknya dapat dipertunjukkan.
 
Terimakasih dan maaf bila ada hal hal yang tidak berkenan dihati anda tentang tulisan ini.
Kembali ke halaman "Suku Karo".