Gerakan Advent Hari Ketujuh Pembaharuan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-praktek +praktik) |
k +koreksi minor |
||
Baris 5:
Gerekan Advent Hari Ketujuh Pembaharuan terjadi karena kontroversi tentang perbedaan pandangan dalam masalah mengudusan hari [[Hari Sabat dalam Gereja Advent|Sabat]] dan wajib militer pada [[Perang Dunia I]]. Selama Perang Dunia I, Gereja Advent di Jeman di bagi dalam Konferens Utara, Konferens Selatan, Konferens Timur, dan Konferens Barat, tetapi semuanya dibawah bimbingan dan kendali Dewan Pimpinan Divisi Eropa. Kantor Pusat Divisi Eropa berkedudukan di [[Hamburg]], Jerman. Masalah utama adalah kebanyakan Dewan Pimpinan Divisi Eropa tinggal di luar Jerman dan karena perang perjalanan dan komunikasi sulit dilakukan. <ref>'''Seventh-Day Adventist Encyclopedia M-Z''', ed. Don F. Neufeld, (Maryland: Review and Herald, 1996), hal 592.</ref>
Saat pecahnya perang dan mobilisasi tentara di Jerman, pemimpin Gereja Advent di Jerman memutuskan, "anggota-anggota Gereja Advent bisa memasuki militer sebagai pasukan tempur dan dapat mengabaikan pemeliharaan Sabat tradisional." <ref>Schwarz,and Greenleaf, '''Light Bearers''', hal 620.</ref> Hal ini menyebabkan kebingungan dalam jemaat Advent, karena mereka selalu memasuki militer sebagai nonkombatan. Beberapa Pimpinan Gereja dan anggota awam percaya bahwa secara aktif mengambil bagian dalam perang melanggar yang [[Hukum Keempat]] dan [[Hukum Keenam]] dalam Firman Tuhan. <ref>King, '''The Nazi State and the New Religions''', hal 110.</ref> Hukum Keempat adalah " ''Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat''" Sementara memasuki militer, memelihara Hukum Keempat tidak dapat lagi dilaksanakan, karena perang tidak mengenal waktu dan hari berbakti. Hukum Keenam
Dalam Perang Saudara Amerika pada 1864, Gereja Advent menyatakan:
|