Permesta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
 
== Awal Gerakan ==
{{Rapikan-bagian}}
Pada tanggal 2 Maret 1957 di Makassar,[[Letkol]].[[Ventje Sumual]] memproklamirkan berdirinya Piagam Perjuangan Semesta.Gerakan meliputi hampir seluruh wilayah [[Indonesia]] [[Timur]].serta mendapat dukungan dari tokoh-tokoh .Indonesia timur.ketika itu keadaan Indonesia sangat bahaya dan hampir seluruh pemerintahan di daerah diambil oleh [[militer]].selain itu mereka juga membekukan segala Aktivitas [[PKI]](Partai Komunis Indonesia),serta menangkap kader-kader [[PKI]].Keadaan semakin genting tatkala diadakan rapat di gedung [[Universitas]] [[Permesta]] yang membicarakan pemutusan hubungan dengan pemerintah pusat. Pada pukul 07.00 diadakan pertemuan di ruang rapat gedung [[Universitas]] [[Permesta]] di [[Sario]] [[Manado]] dengan tokoh tokoh politik, masyarakat dan cendikiawan.saat itu adalah [[Kapten]] [[Wim Najoan]].Panglima Komando Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah memberikan gambaran tentang perkembangan di [[Sumatera]] dan putusan dibentuknya [[PRRI]]. Selanjutnya ia Memberikan sebuah keputusan
"Permesta di Sulutteng menyatakan solider dan sepenuhnya mendukung pernyataan PRRI. Oleh sebab itu, mulai saat ini juga Permesta memutuskan hubungan dengan Pemerintah RI Kabinet Djuanda".Seketika pula para peserta rapat berdiri dan menyambutnya dengan pekik: "Hidup PRRI! Hidup Permesta! Hidup Somba!".Setelah rapat diskors 30 menit untuk menyusun teks pemutusan hubungan dengan pusat oleh 3 orang [[Mayor]] Eddy Gagola, [[Kapten]] Wim Najoan dll setelah selesai menyusun teks pemutusan hubungan degan [[Pemerintah]] [[Pusat]]. Lalu teks tersebut dibacakan kepada para hadirin .berselang berapa lama kemudian,para perta rapat ramai ramai mendengungkan pekik "Hidup Permesta! Hidup PRRI! Hidup Somba-Sumual!".Setelah itu [[Mayor]] Dolf Runturambi bertanya kepada hadirin, "Bagaimana, saudara saudara setuju?" Serentak dijawab: "Setuju! Setuju!".kembali suasana yang sangat ramai dari para hadirin.Kemudian setelah rapat tersebut.[[Kolonel]] [[DJ.Somba]] selaku pimpinan Kodam Sulawesi Utara dan Tengah mengadakan rapat di lapangan sario Menado.ia membacakan teks pemutusan hubungan dangan Pemerintah Pusat yang isinya: