Adrenomedulin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
k +navbox, -tag
ESCa (bicara | kontrib)
dev
Baris 9:
| accessdate = 2011-07-17
| work = Nuffield Department of Obstetrics and Gynaecology, Nuffield Department of Clinical Laboratory Sciences, Molecular Angiogenesis Laboratory, Cancer Research UK, Weatherall Institute of Molecular Medicine, The University of Oxford, John Radcliffe Hospital, Institute for Biomedical Research, Birmingham University Medical School; L L Nikitenko, S B Fox, S Kehoe, M C P Rees, dan R Bicknell
}}</ref> dengan panjang 52 [[asam amino|AA]] yang merupakan irisan dari [[prohormon]] pre-proadrenomedulin sepanjang 185 AA.
}}</ref> yang berperan memadamkan respon [[radang]].<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2981333
| title = Role of Adrenomedullin in Lyme Disease
| accessdate = 2011-07-17
| work = Graduate Program in Immunology, Sackler School of Graduate Biomedical Sciences, Tufts University, Division of Geographic Medicine and Infectious Diseases, Division of Rheumatology, Tufts Medical Center, Tufts University School of Medicine, Department of Host Defense, Research Institute for Microbial Diseases, Osaka University, Center for Immunology and Inflammatory Diseases, Division of Rheumatology, Allergy and Immunology, Massachusetts General Hospital, Harvard Medical School; Meghan L. Marre, Courtney T. Darcy, Janeth Yinh, Shizuo Akira, Satoshi Uematsu, Allen C. Steere, dan Linden T. Hu
}}</ref>
 
AM pertama kali ditemukan pada [[kelenjar adrenal]] bagian medulla dan [[jaringan]] [[feokromositoma]] yang berasal dari adrenal medulla, dan dikenali sebagai [[hormon]] [[protein|peptida]] mirip [[CGRP]] dengan panjang 52 [[asam amino|AA]] yang dapat menurunkan [[tekanan darah]],<ref>{{en}}{{cite web
Baris 23 ⟶ 18:
}}</ref> dengan meningkatkan kadar [[adenosina monofosfat siklik|cAMP]] dalam [[keping darah]]. Pemberian [[infus]] AM pada [[hewan]] akan menyebabkan [[vasodilatasi]], [[diuresis]], [[natriuresis]] dan menghambat [[sekresi]] [[aldosteron]].
 
Berbagai studi menunjukkan bahwa peningkatan [[plasma darah|plasma]] AM pada penderita ''hemorrhagic shock'' dan ''cardiogenic shock'', ''ischemia-reperfusion injury'', ''systemic inflammatory response syndrome'', [[hipoksia]] maupun setelah menjalani operasi [[bedahoperasi mayorbedah]] mayor. Hal ini dianggap sebagai mekanisme perlindungan yang dimiliki AM, namun berbagai studi telah membuktikan bahwa peran tunggal dari AM tidak cukup untuk mencegah cedera pada organ, setelah terjadi [[pendarahan]] maupun [[resusitasi]]. Saat terjadi cedera pada jaringan, yang ditunjukkan dengan simtoma paraklinis berupa peningkatan [[enzim]] [[transaminase]], [[asam laktat]], [[kreatinina]], [[sitokina]] [[faktor nekrosis tumor-alfa|TNF-α]] dan [[interleukin-6|IL-6]]; pemberian AM beserta protein pengikatnya dapat menurunkan kadar sitokina kecuali [[transaminase alanina|ALT]], [[transaminase aspartat|AST]], asam laktat dan kreatinina.; Namunsehingga padaAM percobaandikatakan denganberperan [[tikus]] [[heterozigot]], AM justru menunjukkanmemadamkan respon peradangan yang sangat kuat terhadap [[endotoksinradang]],<ref>{{en}}{{cite sehingga terjadi ''septic shock''.web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2981333
| title = Role of Adrenomedullin in Lyme Disease
| accessdate = 2011-07-17
| work = Graduate Program in Immunology, Sackler School of Graduate Biomedical Sciences, Tufts University, Division of Geographic Medicine and Infectious Diseases, Division of Rheumatology, Tufts Medical Center, Tufts University School of Medicine, Department of Host Defense, Research Institute for Microbial Diseases, Osaka University, Center for Immunology and Inflammatory Diseases, Division of Rheumatology, Allergy and Immunology, Massachusetts General Hospital, Harvard Medical School; Meghan L. Marre, Courtney T. Darcy, Janeth Yinh, Shizuo Akira, Satoshi Uematsu, Allen C. Steere, dan Linden T. Hu
}}</ref> dengan catatan bahwa pada percobaan dengan [[tikus]] [[heterozigot]], AM justru menunjukkan respon peradangan yang sangat kuat terhadap [[endotoksin]] sehingga terjadi ''septic shock''.
 
Aktivitas angiogenik AM pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan sejak saat itu sejumlah studi telah membuktikan kapasitas AM untuk menginduksi perkembangan dan migrasi [[sel endotelial]] dan [[sel otot]] secara ''in vitro'' serta menstimulasi [[angiogenesis]] [[sel (biologi)|sel]] [[tumor]] yang ditanamkan ({{lang-en|xenografted}}) ''in vivo''.
 
Ekspresi AM terutama akan meningkat saat terjadi [[hipoksia]]. Pada percobaan menggunakan [[tikus]], kondisi demikian akan menginduksi ''embryonic vasculogenesis'' dan ''ischaemic revascularisation'', sehingga AM disebut sebagai senyawa regulator [[karsinogenesis]] dan perkembangan [[tumor]].
 
== Rujukan ==