Konferensi Malino: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
perbaikan kecil
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De conferentie met 39 vertegenwoordigers van Borneo en de Grote Oost en Nederland onder leiding van Van Mook voor de vorming van een federaal Indonesië in Malino op Celebes TMnr 10000220.jpg|thumb|300px|Konferensi di Malino yang melibatkan 39 pihak dari Kalimantan dan Timur Besar dan Belanda dipimpin oleh Van Mook. Foto koleksi KITLV.]]
{{Sejarah Indonesia}}
Dalam kerangka SEAC setelah Perang Dunia II, Australia menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah [[Belanda]]([[NICA]]) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur ''de jure'' and ''de facto''. Segera setelah penyerahan ini, pemerintah [[NICA]] dipimpin oleh Letnan Gubernur Jendral [[Van Mook]] mengadakan '''Konferensi Malino''' pada tanggal [[16 Juli|16]]-[[20 Juli]] [[1946]] di Kota [[Malino]], [[Sulawesi Selatan]]. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (''Borneo'') dan Timur Besar (''De Groote Oost'') dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk [[federasi]] di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
'''Konferensi Malino''' adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal [[16 Juli|16]]-[[20 Juli]] [[1946]] di Kota [[Malino]], [[Sulawesi Selatan]] dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk [[federasi]] di [[Indonesia]] serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari [[Kalimantan]] (''[[Borneo]]'') dan [[Timur Besar]] (''De Groote Oost'').
 
== Latar belakang ==
Dalam konferensi tersebut dibentuk Komisariat Umum Pemerintah (''Algemeene Regeeringscommissaris'') untuk Kalimantan dan Timur Besar yang dikepalai Dr. W. Hoven. Diangkat pula menjadi anggota luar biasa Dewan Kepala-kepala Departemen (''Raad van Departementshooden'') untuk urusan kenegaraan adalah Sukawati (Bali), Najamuddin (Sulawesi Selatan), Dengah (Minahasa), Tahya (Maluku Selatan), Dr. Liem Tjae Le (Bangka, Belitung, Riau), Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan) dan Oeray Saleh (Kalimantan Barat), yang disebut pula "Komisi Tujuh".
Dalam kerangka [[SEAC]] setelah [[Perang Dunia II]], [[Australia]] menyerahkan kembali wilayah [[Indonesia timur]] kepada [[Belanda]] pada [[15 Juli]] [[1946]]. Dengan demikian pemerintah [[Belanda]]([[NICA]]) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur ''de jure'' and ''de facto''. Segera setelah penyerahan ini, pemerintah [[NICA]] dipimpin oleh Letnan Gubernur Jendral [[Van Mook]] mengadakan '''Konferensi Malino''' pada tanggal [[16 Juli|16]]-[[20 Juli]] [[1946]] di Kota [[Malino]], [[Sulawesi Selatan]]. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari [[Kalimantan]] (''Borneo'') dan Timur Besar (''De Groote Oost'') dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk [[federasi]] di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
Peraturan pembentukan negara-negara bagian diputuskan dalam konferensi berikutnya di [[Konferensi Denpasar|Denpasar]], Bali. Sebelum itu akan dilangsungkan konferensi dengan wakil golongan minoritas di [[Konferensi Pangkal Pinang|Pangkal Pinang]], Pulau Bangka.
 
Dalam konferensi yang dipimpin [[Gubernur Jenderal]] [[Hindia Belanda]] [[Van Mook]] tersebut dibentuk [[Komisariat Umum Pemerintah]] (''Algemeene Regeeringscommissaris'') untuk Kalimantan dan Timur Besar yang dikepalai [[Dr. W. Hoven]]. Diangkat pula menjadi anggota luar biasa [[Dewan Kepala-kepala Departemen]] (''Raad van Departementshooden'') untuk urusan kenegaraan adalah [[Sukawati]] ([[Bali]]), [[Najamuddin]] ([[Sulawesi Selatan]]), [[Dengah]] ([[Minahasa]]), [[Tahya]] ([[Maluku Selatan]]), Dr. [[Liem Tjae Le]] ([[Bangka]], [[Belitung]], [[Riau]]), [[Ibrahim Sedar]] ([[Kalimantan Selatan]]) dan [[Oeray Saleh]] ([[Kalimantan Barat]]), yang disebut pula "''[[Komisi Tujuh]]''".
Peraturan pembentukan negara-negara bagian diputuskan dalam konferensi berikutnya di ''[[Konferensi Denpasar|Denpasar]]'', Bali. Sebelum itu akan dilangsungkan konferensi dengan wakil golongan minoritas di [[Konferensi Pangkal Pinang|Pangkal Pinang]], Pulau Bangka.
 
{{indo-sejarah-stub}}
 
== Referensi Rujukan==
* Ensiklopedi Umum, Penerbit Kanisius, Edisi Kedua dengan EYD, 1977, hal.588, ISBN: 978-979-413-522-8
* Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung, Gajah Mada University Press, 1995