Jan Egeland: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k copyedit, <references />
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
Egeland pernah aktif dalam sejumlah proses perdamaian. Ia ikut memulai dan mengorganisir peranan Norwegia sebagai perantara antara [[Israel]] dan [[Organisasi Pembebasan Palesina]] (PLO) pada 1992, yang membuahkan [[Persetujuan Oslo]] (Deklarasi Prinsip) pada September [[1993]]. Ia mengarahkan fasilitasi Norwegia dalam perundingan damai yang dipimpin oleh PBB yang membuahkan kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah [[Guatemala]] dan para [[perang gerilya|gerilyawan]] [[Unidad Revolucionaria Nacional Guatemalteca]] (URNG) yang ditandatangani di [[Oslo]] pada [[1996]]. Ia juga memimpin delegasi tuan rumah ketika [[Perjanjian Ottawa]] untuk melarang [[ranjau darat]] berhasil dirundingkan dan diterima di Oslo pada [[1997]].
 
Egeland telah mengarahkan upaya-upayanya dalam menolong kebutuhan dari bagian penduduk ini dalam situasi-situasi darurat yang kompelks, seperti pemberontakan [[Tentara Perlawanan Tuhan]] di [[Uganda]] utara, wilayah [[Darfur]] di [[Sudan]] dan [[Republik Demokratik Kongo]], di mana berjuta-juta [[pengungsi|orang yang mengungsi]] terpengaruh. Ia juga telah berkampanye untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan mereka yang terkena akibat bencana alam, seperti [[tsunami Samudra Hindia 2004]] dan [[Hurikan Katrina]], serta membangkitkan kesadaran dalam masalah-masalah seperti masalah gender, eksploitasi dan kekerasan seksual, dan para pengungsi.
 
Egeland memiliki gelar Magister Artium dalam [[ilmu politik]] dari [[Universitas Oslo]]. Ia pernah menjadi [[Fulbright Scholar]] di [[Universitas California, Berkeley]] dan seorang fellow di [[Institut Penelitian Perdamaian Internasional, Oslo]], serta [[Institut Truman untuk Meningkatkan Perdamaian]], [[Yerusalem]].
 
Seperti disebutkan dalam biografi resminya <ref>[http://www.un.org/news/Press/docs/2003/sga840Rev1.doc.htm] Biografi resmi Jan Egenland</ref>, Jan Egeland belajar di Institut Truman untuk Meningkatkan Perdamaian di Yerusalem. Sikapnya yang tidak memihak dalam konflik Lebanon sebagai perantara yang adil dipertanyakan oleh [[Hizbullah (Lebanon)|Hizbullah)]] dan berbagai kelompok lainnya di Lebanon. Dalam sebuah wawancara di Saluran 4 televisi Britania, Egeland menuduh Hizbullah sebagai penyebab krisis di Lebanon. Katanya, "(Mereka) bersembunyi di antara warga sipil sehingga angkatan udara Israel tidak mempunyai pilihan lain kecuali menyerang bangunan-bangunan sipil," <ref>[http://www.haaretz.com/hasen/spages/742562.html UN official accuses Hezbollah of 'cowardly blending' among civilians] Haaretz online, diakses pada 30 Juli 2006.</ref> Ia juga menyebut serangan-serangan udara Israel sebagai "pelanggaran undang-undang kemanusiaan ".
 
Pada 28 Juli 2006 ia mengusulkan 72 jam gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah agar bantuan darurat dapat masuk untuk memindahkan mereka yang terluka dan mengantarkan bantuan makanan dan pasokan obat-obatan ke daerah yang dilanda perang. Israel menolak usul itu karena katanya negara itu sudah membuka lorong kemanusiaan dari Lebanon sudah memadai untuk tujuan tersebut. Egeland menjawab bahwa "Hizbullah tidak dengan sendirinya merupakan penghalang terbesar bagi suatu kesepakatan ".<ref>[http://www.aftenposten.no/nyheter/uriks/midtosten/article1403644.ece] Artikel Aftenposten tentang kegagalan usulan gencatan senjata</ref> Israel belakangan setuju untuk menghentikan pengeboman selama 48 jam, sementara menyatakan dirinya berhak mengambil tindakan terhadap sasaran-sasaran yang bersiap-siap untuk menyerang. <ref> [http://www.latimes.com/news/printedition/front/la-fg-mideast31jul31,1,5996288.story?track=crosspromo&coll=la-headlines-frontpage&ctrack=1&cset=true Israel to Halt Bombing for 48 Hours], Los Angeles Times, diakses terakhir pada 4 Agustus 2006</ref>.
 
Egeland menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan.
 
Pada [[2006]], [[Time (majalah)|majalah Time]] menyebutnya sebagai satu dari 100 "orang yang membentuk dunia kita". Dalam artikel tentang Egeland, mereka mengusulkan agar ia mengganti sebutan pekerjaannya menjadi Hati Nurani Dunia. Mereka menutup artikel itu dengan mengatakan, "Kita tentu akan mendengar suaranya apabila hati nurani kita membutuhkan sedikit peringatan" (rujukan terhadap pernyataannya setelah bencana tsunami).<ref>[http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1187363,00.html | Jan Egeland: The World's Conscience], [[Time (majalah)|Time]], [[25 April]] [[2006]]</ref>
 
Ia telah menerbitkan sejumlah laporan, studi, dan artikel tentang penyelesaian konflik, masalah-masalah kemanusiaan dan hak asasi manusia.
 
== Pemerintah Sudan==
Pemerintah Sudan telah melarang Jan Egeland, Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-bangsa, mengunjungi wilayah Darfur.[http://www.voanews.com/uspolicy/archive/2006-04/2006-04-10-voa2.cfm]
 
== Bantuan tsunami ==
Pada [[27 Desember]] [[2004]], pada tahap awal upaya bantuan setelah [[gempa bumi Samudra Hindia 2004]], Egeland mengatakan bahwa "Masa-masa Natal mestinya mengingatkan banyak [[dunia Barat|negara-negara Barat]] tentang betapa kita telah menjadi kaya, dan bila kenyataannya bantuan asing dari banyak negara kini hanyalah 0,1 atau 0,2 persen dari [[Pendapatan Domestik Bruto]], saya pikir mereka sungguh kikir."<ref>[http://www.nytimes.com/2004/12/30/opinion/30thu2.html?ex=1262149200&en=bce93a8acfc03990&ei=5088 New York Times: Are We Stingy? Yes]</ref>
 
 
== Kekerasan di Gaza ==