Sulalatus Salatin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{pemastian}} |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
'''''Sulalatul Salatin''''' (secara harafiah berarti "Istana Para Raja") atau '''''Sejarah Melayu'''''{{fact}} merupakan suatu sejarah mengenai kebangkitan, kegemilangan dan kejatuhan zaman pemerintahan Melayu yang ditulis oleh beberapa orang pengarang Melayu. Ketika Peringgi [[Portugis]] menaklukkan [[Melaka]], salinan Sejarah Melayu telah dibawa ke Goa/Gowa.<ref>Terdapat pendapat menyatakan Goa di sini adalah di [[India]], atau di [[Sulawesi]]. Pendukung tempat kedua berargumen, sekiranya [[Portugis]] mengambil salinan Sejarah Melayu ke Goa, [[India]], pastinya Sejarah Melayu akan dibawa terus ke [[Eropa]] sebagai harta rampasan.{{fact}}</ref>
Terdapat sekurang-kurangnya 29 versi tetapi versi yang paling masyhur adalah versi [[William Shellabear|Shellabear]].{{fact}} Menurut naskah Shellabear, Yang Dipertuan Raja di Hilir Sultan Abdullah Mu'ayat Syah ibni'l Sultan Abdul Jalil Syah telah mengutus Seri Nara Wangsa Tun Bambang untuk memerintahkan Bendahara Paduka Raja Tun Muhammad Mahmud ([[Tun Seri Lanang]]) pada hari Kamis, 12 Rabiul Awal 1021 bersamaan [[13 Mei]] [[1612]] agar menyunting salinan Sejarah Melayu yang dibawa oleh [[Orang Kaya Sogoh]] dari Goa/Gowa.{{fact}}
Ketika itu Sultan [[Kesultanan Johor|Johor]] Lama, Sultan Alauddin Riayat Syah ibni Sultan Abdul Jalil Syah telah ditahan di Istana Raja [[Kesultanan Aceh|Aceh]], [[Sultan Iskandar Muda]].
|