Bahasa Banjar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
* Bahasa Banjar Kuala
Bahasa Banjar Hulu merupakan dialek asli yang dipakai di wilayah [[Banua Enam]] yang merupakan bekas Afdelling
Puak-puak suku Banjar di Hulu Sungai dengan dialek-dialeknya masing-masing relatif bersesuaian dengan pembagian administratif pada jaman [[kerajaan Banjar]] dan [[Hindia Belanda]] yaitu menurut Kalurahan atau kota Kawedanan (distrik) pada masa itu, dimana pada jaman sekarang sudah berbeda. Puak-puak suku Banjar tersebut misalnya :
Baris 71:
Dialek bahasa Banjar Hulu juga dapat ditemukan di kampung-kampung (handil) yang penduduknya asal Hulu Sungai seperti di Kecamatan [[Gambut, Banjar|Gambut]], [[Aluh Aluh, Banjar|Aluh Aluh]], [[Tamban, Barito Kuala|Tamban]] yang terdapat di wilayah Banjar Kuala.
Dialek Bahasa Banjar Kuala yaitu bahasa yang dipakai di wilayah Banjar Kuala yaitu bekas Afdelling Banjarmasin ([[Distrik Bakumpai]]) dan Afdeeling Martapoera ([[Distrik Martapura]], [[Distrik Riam Kiwa]], [[Distrik Riam Kanan]], [[Distrik Pleihari]], [[Distrik Maluka]]),
Karena kedudukannya sebagai lingua franca, pemakai bahasa Melayu Banjar lebih banyak daripada jumlah suku Banjar itu sendiri. Pemakaian bahasa Melayu Banjar dalam percakapan dan pergaulan sehari-hari di daerah ini lebih dominan dibandingkan dengan [[bahasa Indonesia]]. Berbagai suku di Kalimantan Selatan dan sekitarnya berusaha menguasai bahasa Banjar, sehingga dapat pula kita jumpai bahasa Banjar yang diucapkan dengan logat [[bahasa Jawa | Jawa]] atau [[bahasa Madura |Madura]] yang masih terasa kental seperti yang kita jumpai di kota [[Banjarmasin]].
|