Group Danone: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Israel |
|||
Baris 91:
Namun Danone merasa kecewa dengan pertumbuhan dan strategi marketing di India sehingga menjalankan rencana untuk berinvestasi di perusahaan makanan berbahan baku susu (''dairy'') secara independen. Pada bulan Mei 2007, Nusli Wadia melayangkan surat pemberitahuan ke Menteri Perdagangan dan Industri bahwa Danone telah melanggar Nota Pers 1, 2005, yang mewajibkan perusahaan asing mendapatkan izin dari partnernya di India sebelum membangun bisnis secara independen setelah Danone melakukan investasi di [[Avesthagen]], perusahaan bio-nutrisi yang berbasis di Bangalore. Danone berpendapat bahwa Nota Pers 1 tidak berlaku dalam kasus ini karena Danone tidak melakukan transfer teknologi maupun perjanjian merek dagang dengan Avesthagen, dan bahwa kepemilikannya atas 25% saham Briannia merupakan kepemilikan tidak langsung.<ref>[http://www.abcmoney.co.uk/news/25200777303.htm Danone denies JV with India's Britannia; to proceed with solo plans – report], Thomson Financial, 25 May 2007</ref> Wadia juga menuntut Danone atas pelanggaran klausa non-kompetisi dalam kontrak. Pengadilan kemudian memerintahkan Danone untuk tidak mengasingkan, membebani, atau menjual saham Avestagen.<ref>[http://news.moneycontrol.com/mccode/news/article/news_article.php?autono=254762 Wadias take Danone to court], 5 December 2006</ref>
===Pakistan===
|