Islam di Uni Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
==Sejarah==
{{Islam by country}}▼
Tidak seperti penganut [[Kristen Ortodoks]], penganut [[Islam]] di [[Uni Soviet]] awalnya mengalami kebebasan beragama yang lebih luas di bawah kekuasaan baru kaum [[Bolshevik]]. [[Vladimir Lenin]] mengawasi pengembalian [[artefak|artefak-artefak]] Islam seperti [[Al-Qur'an|Al-Qur'an Utsman]],<ref name=IS>Crouch, Dave. "The Bolsheviks and Islam." ''International Socialism: A Quarterly Journal of Socialist Theory'', hlm. 110. 14 Februari 2007. [http://www.isj.org.uk/index.php4?id=181&issue=110]</ref> penetapan sistem pengadilan berdasarkan prinsip [[syariat Islam]] yang diberlakukan selaras dengan sistem hukum [[komunis]],<ref name=IS/> pemberian kedudukan kuasa kepada para pemuka agama dan "sosialis Islam",<ref name=IS/> penerapan sistem [[aksi afirmatif]] yang disebut ''[[korenizatsiya]]'' ("pemribumian") yang banyak membantu masyarakat muslim lokal,<ref name=IS/> dan penetapan hari [[Jumat]] sebagai hari libur di seluruh [[Asia Tengah]].<ref name=IS/>
Baris 18 ⟶ 17:
==Rezim Stalin==
▲{{Islam by country}}
Saat [[Josef Stalin]] mengukuhkan kekuasaannya pada paruh kedua tahun [[1920]]-an, kebijakan keagamaan di [[Uni Soviet]] berubah. Masjid-masjid ditutup atau dialihfungsikan menjadi gudang di seluruh [[Asia Tengah]]. Para pemuka agama disiksa, madrasah ditutup, dan [[wakaf]] tidak lagi dianggap sah.<ref>Helene Carrere d’Encausse, The National Republics Lose Their Independence, in Edward A. Allworth, (edit), Central Asia: One Hundred Thirty Years of Russian Dominance, A Historical Overview, Duke University Press, 1994.</ref>
|