Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Johnny Harianto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Johnny Harianto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 106:
 
== Cara Penyebaran Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ==
[[Berkas:Berkas:Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 10.jpg|thumb|right|350px|Gedung Menteng 31 yang digunakan sebagai tempat pemancar radio yang baru]]
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun [[1945]] masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar [[Jawa]]. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah [[Jakarta]] dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei (sekarang Kantor Berita [[ANTARA]]), Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.