Sunan Ampel: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
Ibrahim Asmarakandi disebut juga sebagai Maulana Malik Ibrahim. Ia dan adiknya, Maulana Ishaq adalah anak dari Syekh Jumadil Qubro. Ketiganya berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah.
http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Samarkand
 
 
== '''Silsilah''' ==
 
 
.Sunan Ampel @ Raden Rahmat @ Sayyid Ahmad Rahmatillah bin
.Maulana Ibrahim @ Ibrahim Asmoro bin
 
.Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Khan bin
 
.Ahmad Jalaludin Khan bin
 
.Abdullah Khan bin
 
.Abdul Malik Al-Muhajir (India) bin
 
.Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
 
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
 
 
Muhammad Sohib Mirbath adalah keturunan Ahmad al-Muhajir bin Isa Ar-Rumi yang nasabnya bertemu dengan Sayyidina Ali Zainal Abidin bin Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahro binti Muhammad Rasulullah.
 
Jadi, Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dan Champa dari sebelah ibu. Tetapi dari ayah leluhur mereka adalah keturunan langsung dari Ahmad al-Muhajir, Hadhramaut. Bermakna mereka termasuk keluarga besar Saadah BaAlawi.
 
 
== '''Sejarah Dakwah''' ==
 
 
Syekh Jumadil Qubro, dan kedua anaknya, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak bersama sama datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah, Syekh Jumadil Qubro tetap di pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, Vietnam Selatan (http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Champa) , dan adiknya Maulana Ishak mengislamkan Samudra Pasai.
Baris 10 ⟶ 39:
 
Sunan Ampel datang ke pulau [[Jawa]] pada tahun [[1443]], untuk menemui bibinya, Dwarawati. Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja [[Majapahit]] yang bernama [[Prabu Kertawijaya]].
 
Jadi, Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dan Champa
 
 
Sunan Ampel menikah dengan '''Nyai Ageng Manila''', putri seorang adipati di [[Tuban]] yang bernama '''Arya Teja'''. Mereka dikaruniai 4 orang anak, yaitu: '''Putri Nyai Ageng Maloka''', '''Maulana Makdum Ibrahim''' ([[Sunan Bonang]]), '''Syarifuddin''' ([[Sunan Drajat]]) dan seorang putri yang kemudian menjadi istri [[Sunan Kalijaga]].
 
 
Pada tahun [[1479]], Sunan Ampel mendirikan [[Mesjid Agung Demak]].