Partikularitas (Kristen): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT26Hendra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k hapus {{inuse}} |
||
Baris 1:
Partikulritas kristen adalah keseluruhan unsur yang holistik di dalam kekristenan yang unik. Di dalam Alkitab sendiri partikularistik itu memperlihatkan sosok Allah yang memilih satu bangsa secara khusus yaitu Israel (Perjanjian Lama) lalu selanjutnya di dalam Perjanjian Baru dipaparkan akan kekhususan satu sosok yang sangat berperan dalam keselamatan manusia yaitu Yesus. Partikularitas dalam kekristenan yang diperlihatkan dalam dokrin dan ibadah kristen.
== Dalam Alkitab ==
=== Perjanjian Lama ===
=== Perjanjan Baru ===
Partikularistik dalam Perjanjian Baru adalah Yesus yang merupakan Juruselamat. Salah satu teks yang bisa diambil untuk melihat sosok Yesus sebagai juruselamat melalui Roma 3.<ref name="bambang">{{id}}Bambang Subandrijo. ''Menyingkap pesan-pesan perjanjian baru 1''. 2010.. Bandung: Bina Media Informasi.</ref> Dalam Roma 3, membahas mengenai kesamaan kedudukan antara orang Yahudi dan kafir dihadapan Allah. <ref name="bambang"/> Bahwa mereka sama-sama memiliki kemungkinan untuk memperoleh pengampunan Allah, karena sama-sama berada dibawah kuasa dosa (Roma 3:9-20), hal itu dikarenakan oleh adanya Yesus. <ref name="Guthrie">{{id}}Donald Guthrie. '' Teologi perjanjian baru 2: Keselamatan dan hidup baru ''. 1992. Jakarta: BPK Gunung Mulia </ref>
Dalam Roma 3:21-26, dapat ditemukan tiga hal yang penting, pertama kematian Yesus dilukiskan sebagai tindakan kesetiaan, yang menunjukan bahwa Allah memelihara janji-Nya yang telah diberikan Israel. <ref name="bambang"/> kedua, kematian Yesus membuktikan bahwa Allah tidak berpihak pada kejahatan. Dalam peristiwa Kristus Allah menunjukan keadilanNya, salib merupakan sarana pendamaian yang memungkinkan orang-orang berdosa kembali berelasi dengan Allah.<ref name="bambang"/> Ketiga, dalam hal kedua tersebut, baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang kafir. Allah yang satu dan sama, akan membenarkan, baik orang-orang bersunat, maupun tidak bersunat, karena iman, percaya kepada Yesus (Roma 3:29-30).<ref name="bambang"/>
Baris 11 ⟶ 10:
Dari perikop tersebut jelas pula bahwa kristus berperan sebagai paraga, yang melalui diri-Nya Allah bertindak, baik dalam menyatakan kebenaran dan keadilan-Nya, maupun dalam membenarkan mereka yang percaya kepada pernyataan kebenaran-Nya.<ref name="bambang"/> Kristus telah ditentukan Allah sebagai pendamaian bagi orang yang berimann kepada-Nya.<ref name="bambang"/>
== Doktrin ==
== Ibadah ==
== Referensi ==
{{reflist}}
|