Sujiwo Tejo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 19:
== Karier ==
Saat kuliah di jurusan
Sujiwo Tejo yang mendalang wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalam album
▲Sujiwo Tejo yang mendalang wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul ''Semar Mesem'' (1994). Ia juga menyelesaikan 13 episode wayang kulit Ramayana di [[Televisi Pendidikan Indonesia]] tahun 1996, disusul wayang acappella berjudul ''Shinta Obong'' dan lakon ''Bisma Gugur''. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesenian. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesia sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk memberi napas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling [[Yunani]].
Selain
Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah
▲Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalam album ''[[Pada Suatu Ketika]]''. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000. Kemudian diikuti labum berikutnya yaitu [[Pada Sebuah Ranjang]] ([[1999]]), [[Syair Dunia Maya]] (2005), dan [[Yaiyo]] (2007).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul
▲Selain ''ndalang'', Sujiwo Tejo juga aktif dalam menggelar atau turut serta dalam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan ''Laki-laki'' kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi
▲Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah ''Telegram'' (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film ini bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalam Asia-Pacific Film Festival.<ref>[http://www.imdb.com/title/tt0274947/awards Awards for Telegram (2001)], diakses 3 Desember 2007</ref> Kemudian dilanjutkan ''[[Kafir]]'' (2002), ''Kanibal'' (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga,<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000004380.html Sujiwo Tedjo Berperan Jadi Dukun], diakses 3 Desember 2007</ref> ''[[Janji Joni]]'' (2005), dan ''[[Kala (film)|Kala]]'' (2007). Bersama Meriam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yang berjudul ''Kafir-Tidak Diterima di Bumi'' (2004).<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000002864.html 'KAFIR -TIDAK DITERIMA BUMI' Ditayangkan di SCTV], diakses 3 Desember 2007</ref>
▲Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul ''Battle of Love-when love turns sour'', yang digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesenian Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membiayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yang dikelola oleh Yayasan Titian Penerus Bangsa.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000064205.html 'BATTLE OF LOVE' Mengangkat Konflik Kehidupan Sujiwo Tedjo], diakses 3 Desember 2007</ref> Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yang berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impian' yang digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000120586.html Drama 'Pangeran Katak dan Puteri Impian' Akan Digelar di Jakarta], diakses 3 Desember 2007</ref>
== Diskografi ==
|