Budi Susilo Soepandji: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 4669525 oleh Kriswijoyo (Bicara) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{rapikan}}
Budi Susilo Soepandji, adalah Gubernur [[Lemhannas]] yang dilantik Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Februari 2011 berdasarkan Keppres No.128/P/2010, 1 Desember 2010. Di dalam Lembaga tersebut yang Budi Susilo mengemban amanah Presiden Republik Indonesia untuk memproyeksikan Lemhannas menjadi "Think Tank" negara berkelas dunia, yang selain bertanggung jawab dalam melakukan kajian mendalam tentang Geostrategi dan Geopolitik Republik Indonesia, juga bertanggung jawab melakukan pendidikan kader pimpinan tingkat nasional yang meliputi para akademisi, birokrat, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat serta TNI/ POLRI sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2006.▼
▲'''Budi Susilo Soepandji''', adalah Gubernur [[Lemhannas]] yang dilantik Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Februari 2011 berdasarkan Keppres No.128/P/2010, 1 Desember 2010. Di dalam Lembaga tersebut yang Budi Susilo mengemban amanah Presiden Republik Indonesia untuk memproyeksikan Lemhannas menjadi "Think Tank" negara berkelas dunia, yang selain bertanggung jawab dalam melakukan kajian mendalam tentang Geostrategi dan Geopolitik Republik Indonesia, juga bertanggung jawab melakukan pendidikan kader pimpinan tingkat nasional yang meliputi para akademisi, birokrat, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat serta TNI/ POLRI sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2006.
Budi Susilo lahir di Yogyakarta, 27 Oktober 1954, dari pasangan Brigjen (TNI) dr. H. Soepandji dan Roesmiati Soepandji. Ia yang tumbuh dan besar di kota Magelang Jawa Tengah adalah anak kelima dari enam bersaudara. Dua kakak laki-lakinya adalah Dr (HC) [[Hendarman Supandji]], SH (Mantan Jaksa Agung Republik Indonesia) dan Mayjen (Purn) Drs. [[Hendardji Soepandji]], SH (Mantan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat). Dalam masa pertumbuhannya ia sangat dipengaruhi oleh didikan seorang kerabat bernama Kapten (TNI) R. Soenarto Mertowardojo, di mana ia belajar untuk memiliki kepercayaan yang benar kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan kasih sayang kepada sesama hidup. Dengan berpegang pada prinsip inilah Budi Susilo menjadi manusia yang matang.
|