Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 62:
* 1680–1700, masa pemerintahan Sultan Tahlilullah/Amrulllah Bagus Kusuma kembali.
* [[1714]], Captain [[Daniel Beeckman]] singgah di Banjar ([[Kuin]]).<ref>{{en}} {{cite book|pages=49 |url=http://books.google.co.id/books?id=NF0VAAAAQAAJ&dq=benjar&pg=PA49#v=onepage&q=benjar&f=false|title=A plan for extending the commerce of this kingdom, and of the East India company|first=Alexander |last=Dalrymple|year=1769}}</ref>
* 1720-an Banjarmasin memilikipelabuhanmemiliki pelabuhan perdagangan yang setara dengan Makassar.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=hDcoMjdAymwC&lpg=PA28&dq=1747%20banjarmasin&pg=PA28#v=onepage&q=1747%20banjarmasin&f=false {{en}} G. J. Knaap, Heather Sutherland, Monsoon traders: ships, skippers and commodities in eighteenth-century Makassar, KITLV Press, 2004 ISBN 906718232X, 9789067182324]</ref>
* 1700–1734, masa pemerintahan Sultan Ilhamidullah (Sultan Kuning).
* 1733, panglima perang anak buah dari La maddukelleng gagal merebut Banjarmasin.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=D-Tka8Zv6qIC&lpg=PA149&dq=1747%20banjarmasin&pg=PA149#v=onepage&q=1747%20banjarmasin&f=false {{id}} Merle Calvin Ricklefs, Sejarah Indonesia modern 1200-2004, Penerbit Serambi, 2005 ISBN 9791600120, 9789791600125]</ref>
* [[1734]]-[[1759]], masa pemerintahan Sultan [[Tamjidillah I]] di [[Martapura]].
* [[1734]], VOC-Belanda membuat perjanjian monopoli lada dengan Sultan Banjar dan mendirikan benteng di Banjarmasin.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=jeC7B8RjuX8C&lpg=PA38&dq=1747%20banjarmasin&pg=PA38#v=onepage&q=1747%20banjarmasin&f=false {{id}} Gamal Komandoko, Ensiklopedia pelajar & umum: buku serba tahu tentang pengetahuan umum Indonesia dan dunia untuk pelajar, mahasiswa dan umum, Pustaka Widyatama, 2010 ISBN 9796103710, 9789796103713]</ref>
* 1734, Puana Dekke meminjam tanah di wilayah Tanah Kusan kepada Sultan Tamjidullah I yang dinamakan kampung Pagatan, kemudian Sultan Sulaiman menganugerahi gelar kapitan (panglima) kepada Hasan La Pangewa, yaitu Kapitan Laut Pulo sebagai raja pertama [[Kerajaan Pagatan]].
* 1759–1761, masa pemerintahan Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah dengan gelar Sultan Muhammadillah.
Baris 75:
* [[13 Agustus]] [[1787]], Sultan Tamjidullah I membuat kontrak perjanjian dengan VOC-Belanda.
* [[1792]], VOC menempatkan administrasi sipil (onderkoopman) di Banjarmasin seperti sebelumnya.<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/voc1792.html?zoomview=1|title=VOC civil administration in Indonesia, 1792|publisher=Robert Cribb|date= |work= Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=11 August 2011}}</ref>
* 1801–1825, masa pemerintahan Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman Saidullah II]].
* 1815–1816, Inggris menguasai [[Maluka Baulin, Kurau, Tanah Laut|Maluka]], [[Liang Anggang, Bati-Bati, Tanah Laut|Liang Anggang]], [[Kurau, Tanah Laut|Kurau]] dan Pulau Lamai (yang kelak dinamakan [[Distrik Maluka]]), dibawah Alexander Here yang menjadi ''Resident-commissioner'' sejak 1812.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=nLOhIR3-TiMC&lpg=PA137&dq=borneo%20selatan&pg=PA137#v=onepage&q=borneo%20selatan&f=true {{id}} Rosihan Anwar, Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia, Jilid 1, Penerbit Buku Kompas, 2004 ISBN 979-709-141-4, 9789797091415]</ref>
* 1825–1857, masa pemerintahan Sultan Adam al-Watsiqu billah.
Baris 83:
* [[1835]], [[15]] [[Muharam]] [[1251 H]], pemberlakuan [[Undang-Undang Sultan Adam]] (UUSA 1835).
* 1835, [[Zending]] dari Jerman mulai bekerja di selatan Kalimantan.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=ox_pTpB9AjQC&lpg=PA188&dq=kalimantan%20selatan&pg=PA188#v=onepage&q=kalimantan%20selatan&f=true {{id}} Th. van den End, Ragi Carita 1, Jilid 1 dari Ragi carita: sejarah gereja di Indonesia, BPK Gunung Mulia, 1987, ISBN 979-415-188-2, 9789794151884]</ref>
* 1841, Pangeran Mangku Bumi (Gusti Ali) menjabat raja Sampanahan sebagai kerajaan mandiri.
* [[1846]], Daerah koloni Belanda di pulau Kalimantan memperoleh pemerintahan khusus sebagai [[Dependensi Borneo]].<ref>{{en}} {{cite book|pages=160 |url=http://books.google.co.id/books?id=zLBCAAAAIAAJ&dq=succadana&pg=PA160#v=onepage&q=succadana&f=false |title=A manual of dates: a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records|first=George Henry |last=Townsend|edition=2|publisher=Warne|year=1867}}</ref>
* 1849, Berdasarkan Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849 dibentuk wester-afdeeling van Borneo dan zuid-ooster-afdeeling van Borneo<ref>{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false |author=Nederlandisch Indië|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|publisher= s.n.|year=1849}}</ref>