Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 103:
* 2 Februari 1859, kedatangan bantuan tentara Belanda dengan Kapal Arjuna, namun 3 hari kemudian dipulangkan lagi ke Batavia.
* Februari 1859, Ratu Kemala Sari dan anak-anaknya menyerahkan kerajaan dengan Pangeran Hidayatullah.
* [[28 April]] [[1859]], pecahnya [[Perang Banjar]], Pasukan Antasari dengan 300 prajurit menyerang tambang batubara milik Belanda di [[Pengaron, Banjar|Pengaron]]. Serangan di Marabahan, Gunung Jabuk dan Tabanio, dipimpin Demang Lehman, H.Haji Buyasin dan KyaiKiai Langlang. Serangan di Pulau Petak, Pulau Telo dan disepanjangdi sepanjang Sungai Barito, dipimpin Tumenggung Surapati dan Pambakal Sulil. ''Sweeping'' di Banua Lima, dipimpin Tumenggung Jalil, Pambakal Gafur, Duwahap, Dulahat dan Penghulu Abdul Gani serta serangan terhadap Kapal Cipanas di Martapura.
* 29 April 1859, tambang batu bara Oranye Nassau diserbu.
* 1 Mei 1859, pasukan Antasari menyerang tambang batu baru Juliana Hermina, serangan di Kalangan, Banyu Irang dan Bangkal dipimpin Pangeran Arya Ardi Kesuma.
* Juni 1859, pertempuran di Sungai BesarahBasarah dipimpin Pambakal Sulil.
* 8 Juni 1859, Belanda mengumumkan keadaan darurat perang.
* 12 Juni 1859, bantuan tentara Belanda datang dengan Kapal Arjuna, Celebes, Montrado, Bone dan van Os.
* 14 Juni 1859, pertemuan Pangeran Hidayat dengan Andressen[[Augustus Johannes Andresen]], namun buntu.
* 15 juni 1859, Sweeping oleh Belanda di Martapura.
* 17 Juni 1859, pertempuran di Sungai Raya.