Ritus Suriah Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
*[[Trisagion]]. Dupa digunakan sebelumnya. Dalam Ritus Timur pada Misa biasa, roti dan anggur diletakkan di atas altar sebelum didupai.
Ada empat atau lima bacaan Kitab Suci. Dua bacaan diambil dari [[Perjanjian Lama]], yakni bacaan dari Hukum-Hukum Musa dan dari Nubuat-Nubuat Para nabi. Tiga bacaan diambil dari [[Perjanjian Baru]], yaitu dari [[Kisah Para Rasul]], dari [[Epistola]] (selalu dari surat-surat St. Paulus), dan dari [[Injil]]. Pada hari-hari tertentu terdapat lima bacaan, ada pula yang empat bacaan, bahkan ada yang hanya tiga bacaan. Semua susunan bacaan Kitab Suci itu mencakup bacaan dari Epistola dan Injil. Umumnya jika sudah ada bacaan dari Hukum-Hukum Musa, maka tidak ada bacaan dari Kisah Para Rasul, demikian pula sebaliknya. Kadang-kadang tidak ada baik bacaan Hukum maupun Kisah Para Rasul. Tiga bacaan pertama disebut ''Qiryani'' (bacaan-bacaan), bacaan dari Kisah Para Rasul disebut ''Shlikha'' (Rasul). Sebelum Epistola dan Injil, didaraskan kidung-kidung yang disebut ''Turgama'' (interpretasi). ''Turgama'' sebelum pembacaan Epistola selalu sama, sementara ''turgama'' sebelum pembacaan Injil setiap hari berubah-ubah. Kidung-kidung ini sama dengan ''prokeimena'' dalam peribadatan Yunani. ''Turgama'' sebelum Epistola didahului ayat-ayat Mazmur tertentu yang disebut ''Shuraya'' (permulaan), dan ''turgama'' sebelum pembacaan Injil didahului ayat-ayat Mazmur tertentu yang disebut ''Zumara'' (kidung). Untuk yang terakhir, diselipkan Alleluia di antara ayat-ayatnya. Litani Diakon atau ''Eklene'', disebut ''Karazutha'' (pengumuman), sama dengan [[Ektenia|"Sinapte Agung"]] Ritus Yunani. Dalam ''Karazutha'' umat menyanyikan "Antifon (''Unitha'') Injil".
;[[Persembahan]].
|