Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 76:
* 1767, Pangeran Sulaiman dilantik sebagai Sultan (Muda) Sulaiman II.
* 1780, Ratu Intan I menjabat Raja negeri Cantung dan Batulicin, sedangkan Pangeran Prabu menjadi raja negeri Sampanahan, Bangkalaan, Manunggul dan Cengal serta Pangeran Layah menjadi raja negeri Buntar Laut.<ref name="tijdschrift"/>Kota Banjarmasin di bawah otoritas Pangeran Dupa, putera tertua Sultan Banjar<ref name="American">[http://books.google.co.id/books?id=fHhNAAAAYAAJ&dq=laut%20pulo&pg=RA1-PA98#v=onepage&q=laut%20pulo&f=true {{en}} The New American encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge, Volume 2, D. Appleton, 1865]</ref>
* 1782, Pangeran Adam dilantik sebagai Sultan (Muda) Adam.
* [[1785]], Sepuluh [[pambakal]] di Amuntai dibebaskan dari pajak hingga anak cucunya karena telah berjasa melawan laskar yang dipimpin Pangeran Surya dan Pangeran Ahmad, saudara tiri [[Sunan Nata Alam|Sultan Nata]]. Keturunan dari sepuluh datu ini disebut golongan [[anak cucu orang sepuluh]].<ref>http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf</ref>
* [[1786]], Pangeran Amir ([[raja Kusan]]) tertangkap VOC Belanda.