Nafsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-didalam +di dalam)
Victoriano (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{wikify}}'''Hawa nafsu''' terdiri dari dua perkataankata: hawa (الهوى) dan nafsu (النفس).
 
"Dalam bahasa Melayu, 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan perkataankata hawa (=hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berertiberarti keberahian atau keinginan bersetubuh.<ref>Syafrein Effendi Usman dan Norain Ishak, ''Nafsu dan Perkahwinan'', halaman 1, Penerbitan Kintan Sdn Bhd, Kuala Lumpur, 1992.</ref>"
 
"Ketiga-tiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat) berasal dari bahasa Arab:
 
'''Hawa''' (الهوى): sangat cinta; kehendak.
Baris 13:
Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam di dalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran.
 
MemperturutiMengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.
 
Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. potensiPotensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya.
 
Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan dijalurdi jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.
 
<!--Bagaimana mengatasi hawa nafsu-->
<!--*MILIKI IMAN-->
<!--Nafsu dapat di asumsikandiasumsikan dengan sebuah tarikan, tarikan ke suatu arah, dimanadi mana arah yang dituju adalah adalah kemaksiatan yang berujung kepada kehancuran. kehidupanKehidupan dunia dengan segala keindahannya adalah pemicu hidupnya hawa nafsu, yang dalam pandangan manusia nampak begitu indah penuh pesona dan daya tarik.
<!--Sementara itu tujuan setiap orang adalah kebahagian abadi, dan ini berada pada ujung yang berlawanan, tidak berada pada jalur-jalur pemuasan hawa nafsu. Maka dari itu untuk mengalahkan hawa nafsu akan menjadi pekerjaan yang akan sangat berat. Harus ada pesona lain atau keindahan lain yang dapat memalingkan manusia dari daya tarik nafsu, dan daya tarik itu adalah kebenaran. Maka Beriman kepada kebenaran adalah langkah awal untuk mengalahkan nafsu
<!--*PENGABAIAN-->
<!--==-->
<!--Nafsu juga dapat kita sebut dengan bisikan-bisikan kotor/jahat yang ada dalam diri. bisikanBisikan-bisikan tersebut sering kali tampak menarik dan -->
<!--MENGISI HARI DENGAN KEBAIKAN-->
<!--*JAGA PANCA INDRA-->