Mahabharata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amirobot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: az:Mahabharata
Komang74 (bicara | kontrib)
Baris 25:
== Daftar kitab ==
 
Mahābhārata merupakan kisah epik yang terbagi menjadi delapan belas kitab atau sering disebut [[Astadasaparwa]]. Rangkaian kitab menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah Mahābhārata, yakni semenjak kisah para leluhur [[Pandawa]] dan [[Korawa]] ([[Yayati]], [[Yadu]], [[Puru]], [[Kuru (Mahabharata)|Kuru]], [[Duswanta]], [[Sakuntala]], [[Bharata]]) sampai kisah diterimanya [[Pandawa]] di [[surga]].
 
 
{| class=wikitable width=100%
Adiparwa
|-
 
| align=center bgcolor=silver| '''Nama kitab'''
Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang bernafaskan Hindu, seperti misalnya kisah pemutaran Mandaragiri, kisah Bagawan Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya rakshasa Hidimba di tangan Bhimasena, dan kisah Arjuna mendapatkan Dropadi.
| align=center bgcolor=silver| '''Keterangan'''
 
|-
Sabhaparwa
| align=center| '''[[Adiparwa]]'''
 
| Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang bernafaskan [[Hindu]], seperti misalnya kisah pemutaran [[Mandaragiri]], kisah Bagawan [[Dhomya]] yang menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur [[Pandawa]] dan [[Korawa]], kisah kelahiran Rsi [[Byasa]], kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya [[rakshasa]] [[Hidimba]] di tangan [[Bhimasena]], dan kisah [[Arjuna]] mendapatkan [[Dropadi]].
Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun.
|-
 
| align=center| '''[[Sabhaparwa]]'''
Wanaparwa
| Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan [[Pandawa]] dan [[Korawa]] di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana [[Duryodana]]. Karena usaha licik [[Sangkuni]], permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun.
 
|-
Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha.
| align=center| '''[[Wanaparwa]]'''
 
| Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah [[Arjuna]] yang bertapa di gunung [[Himalaya]] untuk memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita [[Arjunawiwaha]].
Wirataparwa
|-
 
| align=center| '''[[Wirataparwa]]'''
| Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di [[Kerajaan Wirata]] setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. [[Yudistira]] menyamar sebagai ahli agama, [[Bhima]] sebagai juru masak, [[Arjuna]] sebagai guru tari, [[Nakula]] sebagai penjinak kuda, [[Sahadewa]] sebagai pengembala, dan [[Dropadi]] sebagai penata rias.
 
|-
| align=center| '''[[Udyogaparwa]]'''
 
| Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga [[Bharata]] ([[Bharatayuddha]]). [[Kresna]] yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. [[Pandawa]] dan [[Korawa]] mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru [[Bharatawarsha]], dan hampir seluruh [[Kerajaan India Kuno]] terbagi menjadi dua kelompok.
Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga Bharata Bharatayuddha. Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok.
|-
 
| align=center| '''[[Bhismaparwa]]'''
Bhismaparwa
| Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di [[Kurukshetra]]. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara [[Kresna]] dan [[Arjuna]] menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab [[Bhagavad Gītā]]. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya [[Resi Bhisma]] pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh [[Srikandi]].
 
|-
Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Resi Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi.
| align=center| '''[[Dronaparwa]]'''
 
| Kitab Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Bagawan [[Drona]] sebagai panglima perang Korawa. Drona berusaha menangkap [[Yudistira]], namun gagal. Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh [[Drestadyumna]] ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya, [[Aswatama]]. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya [[Abimanyu]] dan [[Gatotkaca]].
Dronaparwa
|-
 
| align=center| '''[[Karnaparwa]]'''
| Kitab KarnaparwaDronaparwa menceritakan kisah pengangkatan [[Karna]]Bagawan Drona sebagai panglima perang olehKorawa. DuryodanaDrona setelahberusaha gugurnyamenangkap [[BhismaYudistira]], [[Drona]],namun dangagal. sekutunyaDrona yanggugur lain.di Dalammedan kitabperang tersebutkarena diceritakandipenggal gugurnyaoleh [[DursasanaDrestadyumna]] olehketika [[Bhima]].ia [[Salya]]sedang menjaditertunduk kusirlemas keretamendengar Karna,kabar kemudianyang terjadimenceritakan pertengkarankematian antaraanaknya, mereka[[Aswatama]]. Akhirnya,Dalam Karnakitab gugurtersebut dijuga tangandiceritakan kisah gugurnya [[ArjunaAbimanyu]] dengan senjatadan [[PasupatiGatotkaca]] pada hari ke-17.
 
|-
Karnaparwa
| align=center| '''[[Salyaparwa]]'''
 
| Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang [[Salya]] sebagai panglima perang [[Korawa]] pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, [[Duryodana]] menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para [[Pandawa]]. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat [[Aswatama]] sebagai panglima.
Kitab Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan [[Karna]] sebagai panglima perang oleh Duryodana setelah gugurnya [[Bhisma]], [[Drona]], dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya [[Dursasana]] oleh [[Bhima]]. [[Salya]] menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan [[Arjuna]] dengan senjata [[Pasupati]] pada hari ke-17.
|-
 
| align=center| '''[[Sauptikaparwa]]'''
Salyaparwa
| Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama [[Kripa]] dan [[Kertawarma]] menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan [[Byasa]]. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan [[Kresna]] dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa.
 
|-
Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang [[Salya]] sebagai panglima perang [[Korawa]] pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, [[Duryodana]] menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para [[Pandawa]]. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat [[Aswatama]] sebagai panglima.
| align=center| '''[[Striparwa]]'''
 
| Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. [[Yudistira]] menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi [[Kunti]] menceritakan kelahiran [[Karna]] yang menjadi rahasia pribadinya.
Sauptikaparwa
|-
 
| align=center| '''[[Santiparwa]]'''
Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama [[Kripa]] dan [[Kertawarma]] menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan [[Byasa]]. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan [[Kresna]] dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa.
| Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi [[Byasa]] dan Sri [[Kresna]]. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran [[Hindu]] agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Raja.
 
|-
Striparwa
| align=center| '''[[Anusasanaparwa]]'''
 
| Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri [[Yudistira]] kepada [[Resi Bhisma]] untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran [[Dharma]], [[Artha]], aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang.
Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. [[Yudistira]] menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi [[Kunti]] menceritakan kelahiran [[Karna]] yang menjadi rahasia pribadinya.
|-
 
| align=center| '''[[Aswamedhikaparwa]]'''
Santiparwa
| Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara [[Aswamedha]] oleh Raja [[Yudistira]]. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran [[Arjuna]] dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran [[Parikesit]] yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna.
 
|-
Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi [[Byasa]] dan Sri [[Kresna]]. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran [[Hindu]] agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Raja.
| align=center| '''[[Asramawasikaparwa]]'''
 
| Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian [[Drestarastra]], [[Gandari]], [[Kunti]], [[Widura]], dan [[Sanjaya (mahabharata)|Sanjaya]] ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi [[Narada]] datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
Anusasanaparwa
|-
 
| align=center| '''[[Mosalaparwa]]'''
Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri [[Yudistira]] kepada [[Resi Bhisma]] untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran [[Dharma]], [[Artha]], aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang.
| Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa [[Wresni]]. Sri Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. [[Arjuna]] mengunjungi [[Dwarawati]] dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, [[Pandawa]] dan [[Dropadi]] menempuh hidup “sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana.
 
|-
Aswamedhikaparwa
| align=center| '''[[Mahaprastanikaparwa]]'''
 
| Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung [[Himalaya]], sementara tahta kerajaan diserahkan kepada [[Parikesit]], cucu [[Arjuna]]. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan.
Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara [[Aswamedha]] oleh Raja [[Yudistira]]. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran [[Arjuna]] dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran [[Parikesit]] yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna.
|-
 
| align=center| '''[[Swargarohanaparwa]]'''
Asramawasikaparwa
| Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah [[Yudistira]] yang mencapai puncak gunung [[Himalaya]] dan dijemput untuk mencapai [[surga]] oleh Dewa [[Indra]]. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa [[Dharma]].
 
|}
Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian [[Drestarastra]], [[Gandari]], [[Kunti]], [[Widura]], dan [[Sanjaya (mahabharata)|Sanjaya]] ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi [[Narada]] datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
 
Mosalaparwa
 
Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa [[Wresni]]. Sri Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. [[Arjuna]] mengunjungi [[Dwarawati]] dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, [[Pandawa]] dan [[Dropadi]] menempuh hidup “sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana.
 
Mahaprastanikaparwa
 
Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung [[Himalaya]], sementara tahta kerajaan diserahkan kepada [[Parikesit]], cucu [[Arjuna]]. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira), meninggal dalam perjalanan.
 
Swargarohanaparwa
 
Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah [[Yudistira]] yang mencapai puncak gunung [[Himalaya]] dan dijemput untuk mencapai [[surga]] oleh Dewa [[Indra]]. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa [[Dharma]].
 
== Suntingan teks ==