Kota Sawahlunto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mamasamala (bicara | kontrib)
Mamasamala (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 110:
Pada tahun [[1918]] kota Sawahlunto telah dikategorikan sebagai ''Gemeentelijk Ressort'' atau ''Gemeente'' dengan luas wilayah 778 Ha, atas keberhasilan kegiatan pertambangannya. Adanya angkutan kereta api telah mendorong produksi pertambangan batu bara memberikan hasil yang positif, dimana pada tahun [[1920]] produksi batu bara dari hanya puluhan ribu ton menjadi ratusan ribu ton per tahun, dari usaha yang rugi menjadi usaha dengan laba besar sampai 4,6 juta Gulden dalam setahun. Sehingga sampai pada tahun [[1930]], kota ini telah berpenduduk sebanyak 43.576 jiwa, diantaranya 564 jiwa adalah orang [[Belanda]] ([[Eropa]]).
 
[[Berkas:Kantor-pt-bukit-asam.jpg|thumb|right|260px|Kantor PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin di kota Sawahlunto]]
Setelah [[kemerdekaan Indonesia]], selanjutnya hak penambangan dikelola oleh [[negara]] dan diberikan kepada PT. Tambang Batubara Ombilin (TBO), namun kemudian perusahaan ini dilikuidasi menjadi anak perusahan dari PT. Bukit Asam yang terdapat di [[Sumatera Selatan]]. Dan seiring dengan reformasi pemerintahan dan bergulir otonomi daerah, masyarakat setempat pun menuntut untuk dapat melakukan penambangan sendiri.