Hukum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan terakhir (oleh 39.209.27.245) dan mengembalikan revisi 4698796 oleh Albertus Aditya
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:JMR-Memphis1.jpg|thumb|Patung [[Dewi Keadilan]] (''Lady Justice'') atau Justitia,<ref>Hamilton, Marci. ''[http://books.google.com/books?id=Ox4_vqFCjcEC&pg=PA296&dq=%22lady+justice%22+symbol&lr=&as_brr=3&ei=uXb8Se-IC4GuyATlm5SPBg God vs. the Gavel]'', page 296 (Cambridge University Press 2005): “The symbol of the judicial system, seen in courtrooms throughout the United States, is blindfolded Lady Justice.”</ref> [[personifikasi]] kekuatan moral yang mendasari sistem hukum, terutama di [[Dunia Barat]]<ref>Fabri, Marco. ''[http://books.google.com/books?id=AwwH0F8iC9QC&pg=PA137&dq=%22lady+justice%22+symbol&lr=&as_brr=3&ei=uXb8Se-IC4GuyATlm5SPBg The challenge of change for judicial systems]'', page 137 (IOS Press 2000)</ref><ref>Luban, ''Law's Blindfold'', 23</ref>]]
 
'''Hukum''' <ref>From [[Old English]] ''lagu'' "something laid down or fixed"; ''legal'' comes from [[Bahasa Latin|Latin]] ''legalis'', from ''[[translating "law" to other European languages|lex]]'' "law", "statute" ([http://www.etymonline.com/index.php?search=law&searchmode=none Law], Online Etymology Dictionary; [http://www.merriam-webster.com/dictionary/legal Legal], Merriam-Webster's Online Dictionary)</ref> adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. <ref>Robertson, ''Crimes against humanity'', 90; see "[[analytical jurisprudence]]" for extensive debate on what law is; in ''[[The Concept of Law]]'' Hart argued law is a "system of rules" (Campbell, ''The Contribution of Legal Studies'', 184); Austin said law was "the command of a sovereign, backed by the threat of a sanction" (Bix, [http://plato.stanford.edu/entries/austin-john/#3 John Austin]); Dworkin describes law as an "interpretive concept" to achieve [[justice]] (Dworkin, ''Law's Empire'', 410); and Raz argues law is an "authority" to mediate people's interests (Raz, ''The Authority of Law'', 3–36).</ref> dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar [[masyarakat]] terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, [[hukum pidana]] yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela." <ref>n.b. this translation reads, "it is more proper that law should govern than any one of the citizens: upon the same principle, if it is advantageous to place the supreme power in some particular persons, they should be appointed to be only guardians, and the servants of the laws." (Aristotle, ''Politics'' [[s:Politics (Aristotle)/Book 3#3:16|3.16]]).</ref> <ref>
Definisi "hukum" dari ''[[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]'' (1997):
# peraturan atau [[adat]], yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.