'''Sapta Darma''' adalah sebuah [[kepercayaan]] dengan status satu-satunya kerohanian di [[Indonesia]], yang mewajibkan warganya menyembah Allah Yang Maha Kuasa dan menjalankan hidupnya berdasarkan tujuh kewajiban suci ([[darma]]), agar selamat hidup dunia dan akhirat. Wahyu Kerohanian Sapta Darma diterima oleh Bapak Hardjosapoero di Pare, [[Kediri]] [[Jawa Timur]] pada 27 Desember 1952.
Dapat dikatakan juga bahwa Sapta Darma adalah sebuah aliran kebatinan yang berarti tujuh kewajiban atau tujuh amal suci. PendiriPenerima aliran kebatinanWahyu Sapta Darma adalah HardjosaputroBapak Hardjosapuro atau nama panggilannya Pak Sepuro lahir pada tahun 1910 yang berasal dari Desa Sanding, daerah Kediri. Walaupun Ia buta huruf namun tidak menghalanginya untuk aktif dalam gerakan Pemuda Sosial Indonesia (PESINDO). Pekerjaan sehari-harinya selain sebagai tukang cukur, ia juga sebagai dukun yang memberikan obat-obatan dengan mengurut si sakit seperti Ilmu Magnetisme, yang dipelajarinya dari Bapak R.M Suwono yang tinggal di [[Yogyakarta]].
== Ajaran ==
Ajaran Sapta Darma dianggap oleh para warganya memiliki makna yang sederhana, walaupun tidak akan ada selesainya jika ingin dijadikan bahan perbincangan. Intisari dari ajaran ini bersumber pada; Sujud dan pelaksanaan Wewarah Tujuh di dalam keseharian para warga Sapta Darma.
Sapta Darma adalah termasuk aliran kebatinan yang sederhana, oleh karena itu ajaran tentang Allah sangat singkat sekali. Allah di dalam ajaran Sapta Darma ini disebut Yang Mahakuasa atau Allah atau Sang Hyang Widi. Allah itu adalah Zat yang Mutlak, dalam arti yang mendasar Allah adalah Zat yang bebas dari segala hubungan sebab akibat, Dia adalah Mutlak, sumber segala sebab akibat.
Sementara ajaran tentang Allah dalam aliran Sapta Darma hanya sebatas uraian di atas, ditambah lagi dengan sifat-sifat Allah seperti Yang Maha Agung, Maha Rahim, Maha Adil, Maha Wasesa, dan Maha Langgeng. Kelima sifat Allah tersebut disebut Panca Sila Allah di dalam aliran Sapta Darma ini.
•[[Allah]]
Sapta Darma adalah termasuk aliran kebatinan yang sederhana, olehwalaupun karenaajaran itusecara ajarantertulisnya tentang Allah sangat singkat sekali, tetapi mempunyai makna yang sangat-sangat dalam ketika ajaran ini dihayati. Allah di dalam ajaran Sapta Darma ini disebut YangHyang Mahakuasa atau Allah atau Sang Hyang Widi. Allah itu adalah Zat yang Mutlak, dalam arti yang mendasar Allah adalah Zat yang bebas dari segala hubungan sebab akibat, Dia adalah Mutlak, sumber segala sebab akibat.
Sementara ajaran tentang Allah dalam aliran Sapta Darma hanya sebatas uraian di atas, ditambah lagi dengan sifat-sifat Allah seperti YangHyang Maha Agung, Allah Hyang Maha RahimRokhim, Allah Hyang Maha Adil, Allah Hyang Maha Wasesa, dan Allah Hyang Maha Langgeng. Kelima sifat Allah tersebut disebut Panca Sila Allah di dalam aliran Sapta Darma ini.
•[[Manusia]]
==== Cita-Cita Ajaran ====
Kerohanian Sapta Darma bertujuan untuk kebahagiaan pengikut-pengikutnya baik di dunia maupun di akhirat (Mangayuhayu bagya bawana = jawa). Intisari dari ajaran adalah untuk membentuk pribadi manusia yang asli berdasarkan keluhuran budi, serta menjadikan penghayatnya memiliki sikap satria utama.
==== Wewarah Tujuh ====
|