Tinutuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maryamhsmith (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 4755032 oleh Maryamhsmith (Bicara) copyvio
Baris 121:
Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup [[kacang merah]] yang disebut [[brenebon]].<ref name="tribun"/> Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan [[sapi]], yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).<ref name="tribun"/> Pada komunitas [[Kristen]] di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki [[babi]], biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada [[hari pengucapan syukur]] di Manado.<ref name="tribun"/>
 
== Catatan kaki ==
== Catatan kaki == Tinutu'an,sdh ada sejak thn 1958,dan hampir disetiap sekolah dasar,SMP,DAN SMA,dapat ditemukan warung warung kecil semacam kios makanan untuk jajanan anak anak sekolah.Masakan ini biasanya di makan selagi hangat,dilengkapi dengan sambal Bakasang,yaitu sambal yg terbuat dari tomat,cabe,dan Bakasang,yaitu semacam terasi yg dibuat dari hasil fermentasi ikan teri,atau jeroan ikan cakalang.Bakasang ini baunya mirip terasi,tapi wujudnya agak kental seperti pasta ,sedangkan terasi wujudnya kering.Pasta Bakasang sangat mirip,bahkan tidak berbeda dengan yg Nampla di Thailand.
Asal usul pembuat Bakasang di Manado adalah orang orang dari keturunan Tionghoa.yg mungkin ada hubungannya dgn orang Mongolia.Bila terasi bahan dasarnya adalah udang, maka Bakasang bahan utamanya adalah jenis ikan yg kecil seperti Teri,namun lebih banyak dibuat dari jeroan togkol.dari mulai usus,hati,dan jantungnya,yg setelah dibersihkan dari kotorannya,dicuci bersih kemudian diberi garam yg banyak an air secukupnya,dimasukkan kedlm botol,terakhir dijemur beberapa minggu,sampai mencari hancur oleh karena proses fermentasinya,baru boleh digunakan.Rasanya asin dan gurih mirip terasi.Karena pada awalnya yg menjual Tinituan adalah orang orang keturunan Tiong hoa,demikian juga bahan untuk sambalnya,maka kemungkinan asal usul Tinutuan itu adalah menunya orang Manado keturunan Tionghoa.
Tinituan menjadi salah satu menu sarapan hampir diseluruh kantin kantin sekolah bahkan kantin kantin perkantoran diManado.
Tinutuan jarang bisa ditemukan bila waktu sdh menunjukkan diatas jam 9.30. pagi.Dari orang dewasa remaja,anak anak semua Masyarakat Manado suka mengkonsumsi Tinituan,krn selain mengandung bermacam macam sayuran,Tinutuan juga lengkap dgn karbohidrat,dan vitamin A dan C ,dan karena pelengkapnya adalah ikan tongkol/cakalang asap,maka berarti protein juga ikut melengkapinya.belum lagi kandungan seratnya,sangat tinggi,karena tinituan terdiri dari beberapa macam sayuran,yaitu bayam,kangkung,Labu Kuning,rebung,jagung,singkong,ubi kuning,talas, dan kemangi,dan daun kunyit.Vitamin A dan C,terdapat pada sambal pelengkapnya yaitu tomat,dan Cabe.
Selain dapat ditemui di kantin kantin sekolah dan kantin katin perkantoran,Tinituan biasanya di hidangkan pada saat kumpul kumpul keluarga pada hari hari libur ,yaitu untuk menu sarapan pagi
Karena Tinutuan membutuhkan banyak macam bahan sayuran,sehingga bila salah satu tdk tersedia maka,rasanya kurang komlplit ,membuat kebanyakan orang lebih suka membeli yg sdh jadi,dari pada membuat sendiri.Namun walaupun begitu tinutuan boleh dibuat dari bahan seadanya,yg penting sambalnya harus enak.yang unik dari Tinutuan adalah tidak akan membuat seseorang bosan meskipun di konsumsi setiap pagi sepanjang tahun,bahkan seumur hidup.[[Pengguna:Maryamhsmith|Maryamhsmith]] ([[Pembicaraan Pengguna:Maryamhsmith|bicara]]) 11:26, 21 September 2011 (UTC)
{{reflist}}