Kolera: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
KamikazeBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Menambah: ne:हैजा
24Adrianus (bicara | kontrib)
Pengobatan
Baris 15:
 
'''Penyakit taun''' atau '''kolera''' (juga disebut '''Asiatic cholera''') adalah [[penyakit]] menular di [[saluran pencernaan]] yang disebabkan oleh [[bakterium]] ''[[Vibrio cholerae]]''. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui [[air]] minum yang terkontaminasi oleh [[sanitasi]] yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama [[kerang]]. Gejalanya termasuk [[diare]], perut keram, [[mual]], [[muntah]], dan [[dehidrasi]]. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diantar secara [[intravenous]] secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
 
== Pengobatan ==
=== Rehidrasi ===
Pengobatan utama dilakukan dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang atau rehidrasi yang cukup hingga masa penyakit selesai (biasanya 1 hingga 5 hari tanpa pemberian antibiotik).
<ref name="Kaper"> Kaper JB, Morris Jr JG, Levine MM. 1995. Cholera. ''Clin. Microbiol. Rev.'' 8(1):48-86.</ref> Rehidrasi dapat dilakukan cara [[infus intravena]] cairan (pada kasus yang parah) atau dengan rehidrasi oral dengan [[oralit]] (''[[oral rehydration solution]]'').<ref name="Swerdlow">Swerdlow DL, Ries AA. 1992. Cholera in the Americas: guidelines
for the clinician. ''JAMA'' 267:1495–1499</ref> <ref name="Morris">Morris Jr JG. 1994. Cholera and other vibrioses, hal:753–762. di dalam Hoeprich PD, Jordan MC, Ronald Ar (ed.), ''Infectious diseases: a
treatise of infectious processes''. Philadelphia: J. B. Lippincott Co.</ref>
=== Antibiotik ===
[[Antibiotik]] memiliki peran sekunder namun penting dengan mengurangi derajat penyakit dan durasi ekskresi penyakit.<ref name="Tjaniadi"/> Pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan setelah gejala muntah-muntah mereda (atau setelah rehidrasi pertama dan pemulihan dari [[asidosis]]).<ref name="Tjaniadi">Tjaniadi P, Lesmana M, Subekti D, Machpud N, Komalarini , Santoso W, Simanjuntak CH, Punjabi N, Campbell JR, Alexander WK, Beecham III JH, Corwin AL, Oyofo BA. 2003. Antimicrobial resistance of bacterial pathogens associated with diarrheal patients in Indonesia. ''Am. J. Trop. Med. Hyg.'' 86(6):666-670.</ref> Pilihan pertama antibiotik yang digunakan di Indonesia adalah [[tetrasiklin]] dan pilihan keduanya adalah [[trimethoprim/sulfamethoxazole]] (bila ''V. cholerae'' pada pasien resisten terhadap tetrasiklin).<ref name="Tjaniadi"/>
 
 
== Referensi ==