Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib) |
Lestariuli (bicara | kontrib) |
||
Baris 26:
== Sejarah STAKPN Ambon ==
* ''Lihat'' [[Perguruan Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri di Indonesia]]
</br>
Asal mula berdirinya STAKPN Ambon diawali dengan adanya terobosan-terobosan baru dari para tokoh Kristen di Pemerintahan khususnya Ditjen Bimas Kristen terhadap kemungkinan yang selama 52 tahun Kemerdekaan Indonesia sangat tidak mungkin terwujud yaitu bagaimana Pemerintah secara arif dan bijaksana melayani dan mendukung secara adil semua organisasi keagamaan yang ada dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaannya. Salah satu terobosan itu adalah mendorong peningkatan status Akademi Pendidikan Guru Agama Kristen menjadi Sekolah Tinggi atau Institut Agama Kristen yang dikelola Pemerintah. Selain secara imania diyakini adanya penyertaan Tuhan, namun dengan semangat tinggi refarmasi maka usulan tersebut diterima Pemerintah yaitu mengintegrasikan Akademi Pendidikan Guru Agama Kristen Protestan Negeri menjadi Sekolah Tinggi Agama Kriten Protestan negeri dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Habibie Nomor 19 Tahun 1999, yang ditanda tangani pada tanggal 13 Maret 1999 atau tidak cukup satu tahun reformasi bergulir. Dengan KEPPRES 19 tahun 1999,ini, maka Menteri Agama menerapkan untuk pada tahap awal meningkatkan AKGAKPN Ambon dan [[Tarutung menjadi]] [[Sekolah Tinggi Agama Kristen Prostestan Negeri]] masing-masing dengan KMA 85 tahun 1999, Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja [[STAKPN Tarutung]], dan KMA 86 tahun 1999, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja STAKPN Ambon. Sumber Daya untuk kebutuhan tenaga Pengajar saja Kepala Kanwil Dep Agama Provinsi Maluku terpaksa merekomendasikan para pegawai untuk dimutasikan dari Kanwil dan Kandepang Kota Ambon sebaagai Pegawai Administrasi dan Tenaga Pengajar pada APGAKPN Ambon. Dengan demikian realitas bahwa belum tersedianya tenaga Dosen pada APGAKPN Ambon, sekaligus untuk memenuhi persyaratan formal Lembaga Pendidikan Tinggi termasuk STAKPN yang sementara digodok untuk diperjuangkan oleh para pemimpin Kristen yang dipelopori oleh jajaran Ditjen Bimas Kristen Protestan. APGAKPN Ambon tempo itu dipimpin oleh Drs. Listen Sirait selaku Direktur, dan R. Souhaly SH, Selaku Kepala Urusan Tata Usaha. Hanya dua jabatan ini yang terisi secara resmi, sementara jabatan lain semisal wakil direktur hanya ditentukan pelaksanaan tugas.
Baris 38:
Setelah Ditjen Bimas Kristen Protestan menerima kebijakan beroperasinya STAKPN Ambon dengan dibuka jurusan PAK program S1 Setelah Ditjen Bimas Kristen Protestan menerima kebijakan beroperasinya STAKPN Ambon dengan dibuka jurusan PAK program S1 dan Jurusan Teologi S1, maka oleh Ditjen Bimas Kristen Protestan memulai kebijakan untuk memutusi Pegawai dari Ditjen massuk menjadi Dosen dan Pegawai STAKPN Ambon.
Gambaran optimisme ini merupakan iman dari seluruh civitas STAKPN Ambon, dalam perenungannya dihari ini Rabu, 25 April 2007, atas kasih dan kemurahan Tuhan selama tujuh tahun berlalu. Tiada kata lain selain ungkapan Syukur yang tak henti-hentinya kehadirat Allah Bapa di Sorga, atas semua perbuatan tanganNya yang ajaib, sambil terus bermohon dan berserah dalam doa dan pinta “Tuhan tuntunlah jalan kami, sebagaimana engkau telah manuntun kami tujuh tahun berlalu, jangan pernah meninggalkan kami karena tanpa Mu, kami bukan siapa-siapa .” dengan kekuatan Doa inilah . Souhaly yang dalam rapat SENAT STAKPN Ambon pada bulan Februari 2007 secara aklamasi memilih beliau selaku Ketua STAKPN Ambon periode kedua masa bhakti 2007-2011, dan sementara menunggu Surat Keputusan Menteri Agama, akan mengendalikan perjalanan empat tahun kedepan.
== Program Studi ==
|