Perhimpunan Advokat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andor.tobing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Pengakuan pemerintah kepada PERADI membuat sekelompok kecil advokat yang tidak puas kepada PERADI mengajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi, namun lagi-lagi Mahkamah Konstitusi, dalam keputusannya No. 014/PUU-IV/2006, yang dibacakan pada tanggal 30 November 2006, menguatkan eksistensi PERADI dengan menyatakan, "... organisasi PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia, red) sebagai satu-satunya wadah profesi Advokat pada dasarnya adalah organ negara dalam arti luas yang bersifat mandiri (independent state organ) yang juga melaksanakan fungsi negara (vide Putusan Mahkamah Nomor 066/PUU-II/2004)”.
 
Walaupun Pemerintah Republik Indonesia telah mengakui eksistensi PERADI, dan juga Mahkamah Konstitusi telah menguatkannya dengan menyatakan bahwa PERADI adalah "independent state organ", namun Calon-calon Advokat PERADI masih belum dapat menjadi Advokat karena Mahkamah Agung Republik Indonesia menunda pengambilan sumpah advokat sehubungan masih adanya organisasi lain yang mengaku sebagai organisasi yang sah. NamunAdanya pada2 tanggal(dua) 25organisasi Juniadvokat 2009,yang denganmasing-masing Suratsaling mengklaim sebagai organisasi advokat yang dimaksud dalam UU Advokat No.089/KMA18/VI/20102003, Ketua Mahkamah Agung, bersikap untuk tidak akan melakukan pengambilan sumpah advokat sebelum terpenuhinya Pasal 28 ayat (1) UU Advokat yang menyaksikanmensyaratkan langsungbahwa penandatangananorganisasi perdamaianadvokat antarayang PERADIdimaksud denganUU KAI,Advokat mencabutitu surathanya Ketuaada MA1 terdahulu(satu). danUntuk memerintahkanitu Ketua-ketua PengadilanMahkamah TinggiAgung dimenerbitkan seluruhSurat IndonesiaKetua untukMahkamah melaksanakanAgung Nomor 052 yang menolak pengambilan sumpah bagiadvokat Calondari Advokatkedua organisasi advokat yang diusulkansecara hanyade olehfacto PERADIada saja2 (dua), yakni Konggres Advokat Indonesia (KAI) dan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
 
Maka dengan demikian, lengkaplah sudah eksistensi PERADI di Indonesia, karena secara 'de jure' dan 'de facto', PERADI telah diterima dan diakui sebagai organisasi satu-satunya sebagai wadah tunggal advokat di Republik Indonesia.
 
== Pendirian ==