Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VoteITP (bicara | kontrib)
k Ekspedisi Pamalayu: Tuhan --> Tuan (maksud lebih tepat)
VoteITP (bicara | kontrib)
Baris 64:
 
=== Ekspedisi Pamalayu ===
Dalam ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan [[Pararaton]] menyebutkan pada tahun 1275, [[Kertanagara]] mengirimkan utusan dari Jawa ke Sumatera yang dikenal dengan nama [[Ekspedisi Pamalayu]] yang dipimpin oleh [[Mahisa Anabrang]] atau [[Kebo Anabrang]], kemudian ditahun 1286 Kertanagara kembali mengirimkan utusan untuk mengantarkan ''Arca Amoghapasa'' yang kemudian dipahatkan pada [[Prasasti Padang Roco]] di Dharmasraya ibukota ''bhumi malayu'' sebagai hadiah dari kerajaan [[Singhasari]] dan tim ini kembali ke pulau Jawa pada tahun 1293 sekaligus membawa dua orang putri dari [[Kerajaan Melayu]] yakni bernama [[Dara Petak]] dan [[Dara Jingga]]. Kemudian ''Dara Petak'' dinikahkan oleh Raja [[Raden Wijaya]] yang telah menjadi raja [[Majapahit]] penganti Singhasari, dan pernikahan ini melahirkan [[Jayanagara]], raja kedua Majapahit. Sedangkan ''Dara Jingga'' dinikahkan dengan ''sira alaki dewa'' ( orang yang bergelar dewa) dan kemudian melahirkan ''Tuan Janaka'' atau ''Mantrolot Warmadewa'' yang identik dengan [[Adityawarman]]<ref name="Berg">C.C. Berg, (1985), ''Penulisan Sejarah Jawa'', (terj.), Jakarta: Bhratara.</ref> dan kelak menjadi raja''Tuan Surawasa'' ([[PagaruyungSuruaso, Tanjung Emas, Tanah Datar|Suruaso]]) berdasarkan [[Prasasti Batusangkar]] di pedalaman Minangkabau.<ref>Reichle, N., (2007), Violence and serenity: late Buddhist sculpture from Indonesia. University of Hawaii Press, ISBN 0-8248-2924-7.</ref>
 
== Penaklukan Majapahit ==