Kembar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 4808443 oleh 110.139.195.207 (Bicara) |
|||
Baris 19:
=== Kembar monozigotik atau identik (MZ) ===
'''Kembar monozigotik''' terjadi ketika [[sel telur]] tunggal terbuahi dan membentuk satu [[zigot]] (monozigotik). Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi [[embrio]] yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai ''monoamniotik'') atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi [[plasenta]] yang sama (dikenal dengan ''monokorionik'', ''monochorionic'') atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
Kembar MZ selalu berkelamin sama dan secara genetik adalah sama (klon) kecuali bila terjadi mutasi pada perkembangan salah satu individu. Tingkat kemiripan kembar ini sangat tinggi, dengan perbedaan kadang-kadang terjadi berupa keserupaan cerminan. Perbedaan terjadi pada hal detail, seperti sidik jari. Bila individu beranjak dewasa, tingkat kemiripan biasanya berkurang karena pengalaman pribadi atau gaya hidup yang berbeda. Penelitian dari Fraga [[et al.]] (2005) mengungkap adanya pengaruh [[regulasi epigenetik|epigenetik]] dalam proses yang membedakan individu-individu yang kembar MZ, akibat berbedanya gen-gen yang diaktifkan.<ref>{{Cite journal| author=Fraga MF, Ballestar E, Paz MF, Ropero S, Setien F, Ballestar ML, Heine-Suner D, Cigudosa JC, Urioste M, Benitez J, Boix-Chornet M, Sanchez-Aguilera A, Ling C, Carlsson E, Poulsen P, Vaag A, Stephan Z, Spector TD, Wu YZ, Plass C, Esteller M | title=Epigenetic differences arise during the lifetime of monozygotic twins | journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences]] | volume=Epub ahead of print | year=2005}} PMID 16009939</ref> Meskipun ada pengaruh kebiasaan atau pengalaman yang memengaruhi perbedaan-perbedaan itu, ilmuwan beranggapan proses acak lebih banyak berperan dalam perbedaan-perbedaan yang terjadi. Penelitian dengan tikus bahkan menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada histon (terkait dengan epigenetik) dari empat sel pertama yang terbentuk.<ref>Torres-Padilla, M.-E., Parfitt, D.-E., Kouzarides, T. & Zernicka-Goetz, M. 2007. ''Nature'' 445:214–218.</ref>
|