Bahan bakar etanol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 194:
|archivedate=29 March 2008
|title=Biofuels: An advisable strategy?|author=D. Russi|date=7 March 2007}}</ref> Teknologi yang semakin modern memungkinkan para petani untuk memperoleh hasil yang sama besar dengan pengorbanan yang lebih sedikit.<ref name="cornundrum"/>
==Efisiensi tanaman==
Ketika hasil etanol semakin meningkat dan tanaman yang bisa dipakai untuk etanol semakin banyak, maka produksi etanol bisa semakin ekonomis. Sekarang ini, penelitian untuk meningkatkan hasil etanol dari tanaman jagung sedang dilakukan menggunakan bioteknologi. Juga, selama harga minyak tetap tinggi, maka penggunaan tanaman sebagai bahan bakar akan semakin dipilih. Tanaman [[switchgrass]], yang tumbuhnya cepat, bisa ditanam di lahan yang tidak cocok untuk tanaman lain dan menghasilkan etanol banyak per unit wilayah.<ref name=bourne />
{|class="wikitable"
|- style="font-size:92%"
!Jenis tanaman
!Hasil per tahun (Liter/hektar, galon AS/acre)
!Penghematan gas rumah kaca<br />vs. bensin<small>[a]</small>
!Keterangan
|-
|''[[Miscanthus]]''
|7300 L/ha,<br />780 g/acre
|37%–73%
|Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa.
|-
|[[Switchgrass]]
|3100–7600 L/ha,<br />330–810 g/acre
|37%–73%
|Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Usaha peranakan dilakukan untuk meningkatkan hasil. Kemungkinan produksi biomassa lebih besar dengan campuran dari rumput perennial lainnya.
|-
|[[Poplar]]
|3700–6000 L/ha,<br />400–640 g/acre
|51%–100%
|Tanaman cepat tumbuh. Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Jika proyek pengurutan genomik tanaman ini selesai, maka bisa diusahakan untuk meningkatkan hasil tanaman.
|-
|[[Tebu]]
|6800–8000 L/ha,<ref name="Ethanol"/><ref name="Wilson">{{cite web|url=http://www.wilsoncenter.org/topics/pubs/Brazil_SR_e3.pdf|format=PDF|title=Brazil Institute Special Report: The Global Dynamics of Biofuels|author=D. Budny, P. Sotero|publisher=Brazil Institute of the Woodrow Wilson Center (updated to Jan, 2011)|date=2007-04|accessdate=3 May 2008}}</ref><ref name="Veja_30_04">{{cite web|url=http://veja.abril.com.br/300408/p_058.shtml|title=Ele é o falso vilão|author=J. Duailibi|publisher=Veja Magazine|language=Portuguese|date=27 April 2008|accessdate=3 May 2008}}</ref><ref name="Epoca_16_06">{{cite web|url=http://revistaepoca.globo.com/Revista/Epoca/0,,EMI5865-15273.html|title=Por que a cana é melhor que o milho|publisher=[[Época]] Magazine|author=M. H. Tachinardi|date=13 June 2008|language=Portuguese|accessdate=6 August 2008}} Print edition pp. 73</ref><br />727–870 g/acre
|87%–96%
|Tanaman yang digunakan sebagai sumber utama untuk etanol di Brasil Pabrik pemrosesan terbaru dapat membakar residu yang tidak digunakan untuk etanol untuk menghasilkan listrik. Hanya tumbuh di iklim tropis dan subtropis.
|-
|[[Sorgum manis]]
|2500–7000 L/ha,<br />270–750 g/acre
|Tidak ada data
|Produksi etanol dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tumbuh di tempat beriklim tropis dan sedang, tapi hasil etanol tertinggi bisa didapat kalau ditanam di tempat tropis. Tidak dapat disimpan lama.<ref>{{cite web
|url=http://www.iwmi.cgiar.org/EWMA/files/papers/Paper%20for%20Bioenergy%20and%20water-BelumReddy.pdf|format=PDF|title=Sweet sorghum: A Water Saving BioEnergy Crop|author= Belum V S Reddy|coauthors= A Ashok Kumar and S Ramesh|publisher=International Crops Research Institute for the SemiArid Tropics|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web
|url=http://www.bic.searca.org/news/2006/oct/phi/25.html|title=RP INVESTOR TO PUT UP PIONEERING SWEET SORGHUM ETHANOL PLANT|date=25 October 2006|publisher=Manila Bulletin|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1993/v2-394.html
|title=Sweet Sorghum for a Piedmont Ethanol Industry|author=G. C. Rains, J. S. Cundiff, and G. E. Welbaum|date=12 September 1997|accessdate=14 January 2008}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm|title=ICRISAT develops sweet sorghum for ethanol production|date=12 August 2004|accessdate=14 January 2008 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20071215014630/http://www.icrisat.org/Media/2004/media13.htm |archivedate = 15 December 2007}}</ref>
|-
|[[Jagung]]
|3100–4000 L/ha,<ref name="Ethanol"/><ref name="Wilson"/><ref name="Veja_30_04"/><ref name="Epoca_16_06"/><br />330–424 g/acre
|10%–20%
|Digunakan sebagai tanaman utama penghasil bioetanol di Amerika Serikat. Saat ini hanya kernelnya saja yang dapat diproses. Pengembangan teknologi selulosa akan memungkinkan brangkasannya digunakan juga dan dapat meningkatkan hasil etanol sampaui 1.100 - 2.000 liter/ha.
|-
|colspan=5|<small>Sumber: ''Nature'' 444 (7 December 2006): 673-676.<br />[a] - Savings of [[Greenhouse gas|GHG]] emissions assuming no land use change (using existing crop lands).</small>
|}
==Penggunaan lain==
Baris 200 ⟶ 245:
Sampai saat ini masih banyak penggunaan kerosin untuk penerangan dan memasak di negara-negara yang masih kurang berkembang. Etanol bisa digunakan sebagai sumber untuk menggantikan minyak ini juga. Sebuah proyek non-profit yang bernama [[Proyek Gaia]] sedang mengusahakan agar kompor berbahan etanol bisa menggantikan kayu bakar, arang, atau kerosin.<ref>{{cite web|url=http://www.projectgaia.com/|title=Welcome to Project Gaia
|publisher=Project Gaia|accessdate=6 May 2009}}</ref>
== Referensi ==
|