Fisi nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
[[Reaksi nuklir]] energetik ini biasanya dipicu oleh neutron, meskipun kadang-kadang fisi juga dianggap sebagai salah satu bentuk [[peluruhan radioaktif]] spontan, terutama dalam isotop dengan nomor massa yang sangat besar. Komposisi hasil yang tak dapat diprediksi (yang bervariasi dalam kemungkinan yang beragam dan ketidakberaturan) membedakan fisi dari proses [[penerowongan kuantum]] murni seperti [[emisi proton]], [[peluruhan alfa]], dan [[peluruhan kluster]], yang menghasilkan produk yang sama setiap saat.
 
Fisi elemen berat merupakan [[reaksi eksotermik]] yang dapat melepaskan energi yang besar, baik sebagai [[radiasi elektromagnetik]] maupun [[energi kinetik]] pecahan. Agar fisi dapat menghasilkan energi, jumlah energi pengikat dari unsur yang dihasilkan harus lebih besar daripada unsur awal. Fisi merupakan salah satu bentuk [[transmutasi nuklir]] karena pecahan yang dihasilkan tidak sama dengan unsur atom awalnya.
 
Fisi nuklir menghasilkan [[daya nuklir|energi listrik]] dan dimanfaatkan sebagai [[senjata nuklir|senjata]]. Pemanfaatan tersebut mungkin dilakukan karena substansi tertentu yang disebut [[bahan nuklir]] mengalami fisi saat terkena neutron fisi, dan lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini memungkinkan reaksi berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di [[reaktor nuklir]] atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam [[senjata nuklir]].
 
Jumlah [[energi bebas termodinamik|energi bebas]] yang dikandung dalam bahan bakar nuklir adalah jutaan kali jumlah energi bebas dalam bahan bakar kimia dengan massa yang sama seperti [[bensin]], sehingga fisi nuklir merupakan sumber energi yang sangat padat. Akan tetapi, hasil dari fisi nuklir memiliki sifat [[radioaktif]] yang jauh lebih besar, sehingga menimbulkan masalah [[limbah radioaktif|limbah nuklir]]. Kekhawatiran akan limbah nuklir dan [[musim dingin nuklir|daya hancur]] senjata nuklir telah memicu perdebatan mengenai pemanfaatan daya nuklir.
 
== Ikhtisar ==