Majas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 4819164 oleh 180.245.126.165 (Bicara)
Baris 31:
# [[Eponim]]: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
# [[Simbolik]]: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
# [[Asosiasi]]: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.sam=== Majas perbandingan ===
{{utama|Majas perbandingan}}
<div style="-moz-column-count:2;">
# [[Alegori]]: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
# [[Alusio]]: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
# [[Simile]]: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti ''layaknya'', ''bagaikan'', " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
# [[Metafora]]: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti ''layaknya'', ''bagaikan'', dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
# [[Antropomorfisme]]: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
# [[Sinestesia]]: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
# [[Antonomasia]]: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
# [[Aptronim]]: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
# [[Metonimia]]: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
# [[Hipokorisme]]: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
# [[Litotes]]: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
# [[Hiperbola]]: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
# [[Personifikasi]]: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
# [[Depersonifikasi]]: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
# [[Pars pro toto]]: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
# [[Totum pro parte]]: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
# [[Eufimisme]]: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
# [[Disfemisme]]: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
# [[Fabel]]: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
# [[Parabel]]: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
# [[Perifrase]]: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
# [[Eponim]]: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
# [[Simbolik]]: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
# [[Asosiasi]]: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan samMajas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis [1].
Daftar isi
[sembunyikan]
 
1 Jenis-jenis Majas
1.1 Majas perbandingan
1.2 Majas sindiran
1.3 Majas penegasan
2 Baca Juga
3 Rujukan
4 Catatan kaki
 
[sunting] Jenis-jenis Majas
[sunting] Majas perbandingan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas perbandingan
 
Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
 
Contoh:Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
 
Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
 
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
 
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
 
[sunting] Majas sindiran
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas sindiran
 
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.seperti
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Satire:Berkas:Teks miringContoh.jpg Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
 
[sunting] Majas penegasan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas penegasan
 
Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Retoris: Ungkap''Teks miring
REDIRECT Namaaa.
</div>