Tutur Tinular: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Baris 10:
Kegagalan cinta tersebut justru membuat Arya Kamandanu serius mendalami ilmu bela diri di bawah asuhan saudara seperguruan ayahnya yang bernama [[Mpu Ranubhaya]]. Berkat kesabaran sang paman, Kamandanu akhirnya menjadi pendekar muda pilih tanding yang selalu menegakkan kebenaran dilandasi jiwa kesatria.
 
Kisah Tutur Tinular ini diselingi oleh peristiwa sejarah, antara lain kedatangan utusan [[Kubilai Khan]] kaisar [[Dinasti Yuan]] yang meminta penyerahan [[Kertanagara]], di mana [[Mpu Ranubhaya]] tanpa sengaja terbawa ke negeri Cina. Di dalam istana Kubilai Khan, Ranubhaya menciptakan sebuah pedang pusaka bernama Nagapuspa.
 
[[Pedang Nagapuspa]] tersebut kemudian diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama Lo Shi Shan dan [[Mei Shin]] di mana keduanya pun terlunta-lunta di [[Jawa|Tanah Jawa]]. Lo Shi Shan akhirnya tewas di tangan para pendekar jahat yang menginginkan pedang Nagapuspa di bawah pimpinan [[Mpu Tong Bajil]].
 
Mei Shin yang sebatang kara akhirnya ditolong oleh Arya Kamandanu. Keduanya akhirnya saling jatuh cinta. Namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka. Mei Shin pun mengandung anak Dwipangga. Namun demikian, Kamandanu berjiwa besar tetap mengambil Perempuan dari [[Cina]] itu sebagai istrinya.
 
Saat itu Kerajaan Singhasari telah runtuh akibat pemberontakan [[Jayakatwang]] raja [[Kerajaan Gelang-Gelang]] yang kemudian mendirikan kembali [[Kerajaan Kadiri]]. [[Arya Dwipangga]] yang merasa dendam akhirnya mengkhianati keluarganya dengan melaporkan ayahnya sendiri selaku pengikut [[Kertanagara]] kepada pihak Kadiri.
 
Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Setelah itu Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra Arya Dwipangga.