Tutur Tinular: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Tutur Tinular''' adalah judul sebuah sandiwara radio karya [[S. TijabTidjab]] yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pendekar bernama [[Arya Kamandanu]] dengan latar belakang runtuhnya [[Kerajaan Singhasari]] dan berdirinya [[Kerajaan Majapahit]]. Kisah ini pertama kali dikumandangkan di beberapa stasiun radio pada pertengahan tahun 1980-an.
 
[[Sandiwara radio]] ini pertama kali diputar pada tahun [[1989]] dan dipancarluaskan sebanyak 512 stasiun radio di seluruh [[Indonesia]]. Tidak hanya itu, bahkan pada bulan [[Oktober]] [[2011]], tercatat masih ada beberapa stasiun radio yang menyiarkannya kembali seperti 103,3 FM [[Radio Karimata]], [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Madura]]; 95.6 FM [[Radio Bintang Tenggara]], [[Banyuwangi]]; dan 95,2 FM [[Radio Oisvira]], [[Sumbawa]].
Tutur Tinular sendiri berasal dari [[bahasa Jawa]] yang berarti "cerita lisan yang disebarluaskan".
 
Tutur Tinular sendiri berasal dari [[bahasa Jawa]] yang berarti "nasihat atau petuah yang disebarluaskan".
 
{{untuk|episode lainnya dari Tutur Tinular|Tutur Tinular (disambiguasi)}}
 
== Ringkasan Cerita ==
* Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda desa Kurawan bernama [[Arya Kamandanu]], putra dari [[Mpu Hanggareksa]], seorang pembuat senjata kepercayaan [[Kertanagara|Prabu Kertanagara]], raja [[Kerajaan Singhasari]]. Pemuda lugu ini mengalami kegagalan asmara akibat ulah kakak kandungnya sendiri yang, bernama [[Arya Dwipangga]] yang telah merebut kekasihnya, [[Nari Ratih]] dari desa Manguntur.
 
Kegagalan cinta tersebut justru membuat Arya Kamandanu serius mendalami ilmu bela diri di bawah asuhanbimbingan saudara seperguruan ayahnya yang bernama [[Mpu Ranubhaya]]. Berkat kesabaran sang paman, Kamandanu akhirnya menjadi pendekar muda pilih tanding yang selalu menegakkan kebenaran dilandasi jiwa kesatria.
 
Kisah Tutur Tinular ini diselingi olehberbagai peristiwa sejarah, antara lain kedatangan utusan [[Kubilai Khan]] kaisar [[Dinasti Yuan]] yang meminta penyerahan [[Kertanagara]], di mana Mpu Ranubhaya tanpa sengaja ikut terbawa ke negeri Cina. Di dalam istana Kubilai Khan, Ranubhaya menciptakan sebuah pedang pusaka bernama Nagapuspa.
 
[[Pedang Nagapuspa]] tersebut kemudian diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama Lo Shi Shan dan [[Mei Shin]] di mana keduanya punkemudian hidup terlunta-lunta di [[Jawa|Tanah Jawa]]. Lo Shi Shan akhirnya tewas di tangan para pendekar jahat yang menginginkan pedang Nagapuspa di bawah pimpinan [[Mpu Tong Bajil]].
 
Mei Shin yang sebatang kara akhirnyakemudian ditolong oleh Arya Kamandanu. Keduanya akhirnya saling jatuh cinta. Namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka dengan cara licik. Akibat pengaruh obat bius, Mei Shin pun mengandung anak Dwipangga. Namun demikian, Kamandanu berjiwa besar tetap mengambil Perempuanperempuan dari [[Cina]] itu sebagai istrinya.
 
Saat itu Kerajaan Singhasari telah runtuh akibat pemberontakan [[Jayakatwang|Prabu Jayakatwang]], bawahan Singhasari yang rajamemimpin [[Kerajaan Gelang-Gelang]]. yangTokoh ini kemudian mendirikanmembangun kembali [[Kerajaan Kadiri]] yang pernah runtuh akibat serangan pendiri Singhasari. Dalam kesempatan itu, [[Arya Dwipangga]] yang merasamenaruh dendam akhirnya mengkhianati keluarganya dengan melaporkan ayahnya sendiri selaku pengikut [[Kertanagara]] kepada pihak Kadiri.
 
Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Setelah itu Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra Arya Dwipangga dan Nari Ratih.
 
Petualangan Arya Kamandanu akhirnya membawa dirinya menjadi pengikut [[Raden Wijaya]], menantu Kertanagara. Tokoh sejarah ini telah mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membangun desa terpencil di hutan Tarik bernama [[Majapahit]]. Dalam petualangannya itu, Kamandanu juga didampingi seorang pendekar wanita bernama [[Sakawuni]], putri seorang perwira Singhasari bernama Banyak Kapuk.
 
Nasib Mei Shin sendiri kurang bagus. Setelah melahirkan putri Arya Dwipangga bernama [[Ayu Wandira]], ia kembali diserang kelompok Mpu Tong Bajil. Beruntung ia tidak kehilangan nyawa dan mendapatkan pertolongan seorang tabib Cina bernama Wong Yin.
 
Di lain pihak, Arya Kamandanu ikut serta dalam pemberontakan [[Raden Wijaya]] dalam usahauntuk merebut kembali takhta tanah Jawa dari tangan [[Jayakatwang]]. Pemberontakan ini mendapat dukungan [[Arya Wiraraja]] dari Sumeneb, yang berhasil memanfaatkan pasukan Kerajaan Yuan yang dikirim Kubilai Khan untuk menyerang Kertanagara, menjadi berbalik menyerang Jayakatwang.
 
Setelah Kerajaan Kadiri runtuh, Raden Wijaya berbalik menyerang dan mengusir pasukan Mongolia tersebut. Arya Kamandanu juga ikut serta dalam usaha ini. Setelah pasukan Kerajaan Yuan kembali ke negerinya, Raden Wijaya pun meresmikan berdirinya [[Kerajaan Majapahit]].
 
Kisah Tutur Tinular kembali diwarnai cerita-cerita sejarah, di mana Arya Kamanadanu jugaturut menyaksikan pemberontakan [[Ranggalawe]] dan, [[Lembu Sora]] dan [[Patih]] [[Nambi]] akibat hasutan tokoh licik yang bernama [[Ramapati]] (sejarawan [[Slamet Muljana]] menyebutkan bernama [[Mahapati]] atau identik dengan [[Mahapati|Dyah Halayudha]]). Di samping itu, kisah petualangan tetap menjadi menu utama, antara lain bagaimana iaKamandanu menumpas musuh bebuyutannya, yaitu [[Mpu Tong Bajil]], serta menghadapi kakak kandungnya sendiri (Arya Dwipangga) yang muncul kembali dengan kesaktian luar biasa, bergelar [[Arya Dwipangga|Pendekar Syair Berdarah]].
 
Kisah Tutur Tinular berakhir dengan meninggalnya Raden Wijaya, di mana Arya Kamandanu mengundurkan diri dari Kerajaan Majapahit dengan membawa putranya yang bernama [[Jambu Nada.]], Putranyahasil itu lahir dari perkawinannya yangperkawinan kedua dengan [[Sakawuni]] yang meninggal setelah melahirkan. Kisah Tutur Tinular kemudian berlanjut dengan sandiwara serupa berjudul [[Mahkota Mayangkara]].
 
== Para pemain ==
Para pengisi suara dalam sandiwara Tutur Tinular tersebut adalah para artis dari [[Sanggar PrathiviPrativi]], antara lain:
* Fery Fadli sebagai [[Arya Kamandanu]]
* M. Aboed sebagai [[Arya Dwipangga]]
* Elly Ermawatie sebagai [[Mei Shin]]
* Ivone Rose sebagai [[Sakawuni]]
* Asdi Suhastra sebagai [[Mpu Ranubhaya]]
* Hari Akik sebagai [[Mpu Hanggareksa]]
* Lukman Tambose sebagai [[Mpu Tong Bajil]]
* Margareth sebagai [[Dewi Sambi]]
* Heri Setiono sebagai [[Raden Wijaya]]
 
== Daftar episode ==
Fery Fadli sebagai Arya Kamandanu
 
M. Aboed sebagai Arya Dwipangga
 
Elly Ermawati sebagai Mei Shin
 
Ivone Rose sebagai Sakawuni
 
Asdi Suhastra sebagai Mpu Ranubhaya
 
Hari Akik sebagai Mpu Hanggareksa
 
Lukman Tambose sebagai Mpu Tong Bajil
 
Heri Setiono sebagai Raden Wijaya.
 
==Daftar episode==
Jumlah keseluruhan kisah Tutur Tinular adalah 720 seri, yang terbagi dalam 24 episode, yaitu:
# Pelangi di Atas Kurawan
# Kisah dari Seberang Lautan
1. PELANGI DIATAS KURAWAN.
# Daun-Daun Bersemi Lagi
# Kemelut Cinta di Atas Noda
# Perguruan Lopandak
# Cahaya Fajar Menembus Hutan Tarik
# Mata Air di Tanah Gersang
# Angkara Murka Merajalela
# Badai Mengamuk di Atas Kediri
# Pemberontakan Rangga Lawe
# Mutiara Ilmu di Atas Batu
# Nagapuspa Kresna
# Geger Pedang Nagapuspa
# Keris Mpu Gandring
# Kisah Seorang Prajurit Pelarian
# Pemberontakan Gajah Biru
# Pendekar Syair Berdarah
# Dendam Lama dari Kurawan
# Keluarga Prabu Kertarajasa Jayawardhana
# Golek Kayu Mandana
# Pemberontakan Lembu Sora
# Gelapnya Malam Tanpa Bintang
# Wong Agung Turun Gunung
# Mendung Bergulung di Atas Majapahit
 
Selain itu, [[S. Tidjab]] juga meluncurkan sekuel kelanjutan Tutur Tinular yang berjudul [[Mahkota Mayangkara]], berkisah tentang [[Kerajaan Majapahit]] di bawah pemerintahan [[Jayanagara|Prabu Jayanagara]], di mana pada akhirnya terjadi pemberontakan [[Ra Kuti]] yang berhasil ditumpas oleh [[Gajah Mada]].
2. KISAH DARI SEBERANG LAUTAN.
 
Sebagai lanjutan dari Mahkota Mayangkara, [[S. Tijab]] telah mempersiapkan sekuel ketiga berjudul [[Satria Kekasih Dewa]], yang menceritakan generasi anak-anak dari tokoh Tutur Tinular. Namun produksi sekuel yang ketiga ini terhambat karena belum adanya sponsor sebagai penyandang dana.
3. DAUN-DAUN BERSEMI LAGI.
 
== Film layar lebar ==
4. KEMELUT CINTA DI ATAS NODA.
Sukses sandiwara radio Tutur Tinular membuat para sineas mengangkat kisah ini ke dalam film layar lebar. Tercatat ada empat film Tutur Tinular dengan judul sebagai berikut:
 
=== ''[[Tutur Tinular 1 (Pedang Naga Puspa)]]'', produksi tahun 1989 ===
5. PERGURUAN LOPANDAK.
 
Arya Dwipangga (Baron Hermanto) senang olah sastra, sedangkan adiknya, [[Arya Kamandanu]] ([[Benny G. Rahardja]]) senang olah kanuragan.
6. CAHAYA FAJAR MENEMBUS HUTAN TARIK.
Kekasih Kamandanu, Loh Jingan direbut oleh Dwipangga. Dalam kesedihannya kemudian ia meninggalkan rumah dan akhirnya terperangkap masuk gua dan kemudian bertemu dengan ahli senjata, Empu Ranubaya dan dijadikannya murid.
 
Ranubaya adalah kawan seperguruan Empu Hanggareksa, ayah Kamandanu.
7. MATA AIR DI TANAH GERSANG.
Tetapi dua empu ini bertolak belakang dalam sikap. Hanggareksa mengabdi raja Singasari, Kartanegara (Aspar Paturusi), sedangkan Ranubaya berpegang teguh kepada wasiat gurunya untuk tidak bekerjasama dengan kerajaan Singhasari.
 
Saat itu, Kertanegara kedatangan utusan Kubilai Khan dari Mongolia yang ingin menjalin hubungan damai. Namun tawaran itu ditampik. Sehingga utusan Mongolia kecewa dan pulang sambil menculik Empu Ranubaya (Yoseph Hungan).
8. ANGKARAMURKA MERAJALELA.
Di Mongolia Empu Ranubaya sangat diperhatikan Kubilai Khan (Syarief Friant), dan disuruh membuat Pedang sehingga membuat cemburu perwira tinggi lain. Pada akhirnya mereka merencanakan melenyapkan Empu Ranubaya. Tetapi datang kelompok lain yang menyelamatkan Empu Ranubaya dan pedangnya, yaitu Lou Shisan (Lamting) dan istrinya Mei Shin (Elly Ermawati), yang kemudian disuruh berlayar membawa pedang itu dan terdampar di Jawa.
 
Pedang lalu diperebutkan para pendekar aliran hitam kerajaan Kediri yang baru saja mengalahkan Singhasari. Dalam pelarian, Lou dan Mei Shin dibantu oleh Kamandanu. Kemudian Lou meninggal dan Mei Shin berniat membalas dendam.
9. BADAI MENGAMUK DI ATAS KEDIRI.
 
10. PEMBERONTAKAN RANGGA LAWE.
 
11. MUTIARA ILMU DI ATAS BATU.
 
12. NAGA PUSPA KRESNA.
 
13. GEGER PEDANG NAGAPUSPA.
 
14. KERIS EMPU GANDRING.
 
15. KISAH SEORANG PRAJURIT PELARIAN.
 
16. PEMBERONTAKAN GAJAH BIRU.
 
17. PENDEKAR SYAIR BERDARAH.
 
18. DENDAM LAMA DARI KURAWAN.
 
19. KELUARGA PRABU KERTARAJASA JAYAWARDANA.
 
20. GOLEK KAYU MANDANA.
 
21. PEMBERONTAKAN LEMBU SORA.
 
22. GELAPNYA MALAM TANPA BINTANG.
 
23. WONG AGUNG TURUN GUNUNG.
 
24. MENDUNG BERGULUNG DI ATAS MAJAPAHIT.
 
Selain itu, S. Tijab juga meluncurkan sekuel kelanjutan Tutur Tinular yang berjudul [[Mahkota Mayangkara]], berkisah tentang [[Kerajaan Majapahit]] di bawah pimpinan [[Jayanagara]], di mana pada akhirnya terjadi pemberontakan [[Ra Kuti]] yang berhasil ditumpas oleh [[Gajah Mada]].
 
Sebagai lanjutan dari Mahkota Mayangkara, S. Tijab telah mempersiapkan sekuel ketiga berjudul [[Satria Kekasih Dewa]], yang menceritakan generasi anak-anak dari tokoh Tutur Tinular. Namun produksi sekuel yang ketiga ini terhambat karena belum adanya sponsor sebagai penyandang dana.
 
 
== Judul Film ==
Tutur Tinular merupakan salah satu Sandiwara yang meraih sukses besar di Tanah Air yang mempunyai penggemar fanatik, sukses tersebut membuat beberapa pihak beberapakali mengangkat kembali ceritanya dalam bentuk Film, dan Serial TV secara bersambung.
 
* ''[[Tutur Tinular 1 ]]'' - Pedang Naga Puspa - film buatan tahun 1989
 
Arya Dwipangga (Baron Hermanto) senang olah sastra, adiknya Arya Kamandanu (Benny G. Rahardja) senang bersilat.
Pacar Kamandanu direbut oleh Dwipangga. Ia lari dan diperangkap masuk gua ahli senjata Empu Ranubaya dan dijadikan murid. Ranubaya adalah kawan seperguruan Empu Hanggareksa, ayah Kamandanu.
 
Tetapi dua empu ini bertolak belakang dalam sikap. Hanggareksa mengabdi raja Singasari, Kartanegara (Aspar Paturusi), Ranubaya tidak mau. Kertanegara kedatangan utusan Kubilai Khan dari Mongolia yang ingin menjalin hubungan damai. Tawaran itu ditampik. Utusan Mongolia kecewa dan pulang sambil menculik Empu Ranubaya (Yoseph Hungan).
 
Di Mongolia Empu Ranubaya sangat diperhatikan Kubilai Khan (Syarief Friant), dan disuruh membuat cemburu perwira tinggi lain. Mereka merencanakan melenyapkan Empu Ranubaya. Untung ada kelompok lain yang menyelamatkan Empu Ranubaya dan pedangnya, yaitu Lou (Lamting) dan istrinya Mei Shin (Elly Ermawati), yang kemudian disuruh membawa pedang itu dan terdampar di Jawa.
 
Pedang lalu diperebutkan para pendekar kerajaan Kediri yang baru saja dibangun menggantikan Singasari. Lou dan Mei Shin dibantu oleh Kamandanu. Lou meninggal. Mei Shin berniat balas dendam.
 
Film ini di produksi oleh PT. Kanta Indah Film.
 
* ''[[Tutur Tinular II|Tutur Tinular II (Naga Puspa Kresna)]]'' - film buatan tahun 1991
 
- Sukses dengan Tutur Tinular 1, PT. Kanta Indah film kembali memproduksi Tutur Tinular 2 dengan Judul Pedang Naga Kresna. DalamAkan tetapi dalam Film Ini PT Kanta Indah Film tidak mempercayakan pada aktor dari Tutur Tinular 1.
 
Dalam Film keduanya Arya Dwi Pangga diperankan oleh Hans Wanaghi sedangkan Mei Shin diperankan oleh Linda Yanoman.
Baris 131 ⟶ 103:
Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan tentang perjuangan Mei Shin. Lanjutan dari Kisah pertamanya . Mei Shin mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu. Mei shin yang membawa pedang Naga puspa yang menjadi rebutan, bertemu dengan pasukan Kediri dan berperang. Kemudian terjadi bentrok dan berhasil menyelamatkan diri.
 
Melihat kemolekan tubuhkecantikan Mei Shin yang bersama Kamandanu, agaknyaArya Dwipangga tidakyang sudah mempunyai istri menjadi gelap tahanmata. Terjadilah pemerkosaan yang membuahkan seorang anak. Akhirnya terjadilah perselisihan yang hebat antara kedua kakak beradik ini. Akan tetapi meski sakit hati, dengan jiwa ksatrianya Kamandanu tetap mau menikahi Mei Shin yang telah dinodai oleh Dwipangga. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang Naga Puspa kepada Kamandanu.
 
Karena mempunyai karakter yang culas, Dwipangga melaporkan ke Kediri bahwa pedang Naga puspa dibawa oleh Kamandanu, sehingga rumah Ayahnya, mpu Hanggareksa di obrak abrik oleh prajurit Kediri.
 
* ''[[Tutur Tinular III|Tutur Tinular III (Pendekar Syair Berdarah)]]'' - film buatan tahun 1992
 
Tutur Tinular 3 di produksi Elang Perkasa Film. Setelah tutur Tinular 2 memasang aktor yang berbeda, di film inipun tokoh Arya Kamandanu masih mencari-cari actor yang tepat. Adalah Sandy Nayoan yang berhasil membintangi Tutur Tinular 3 sebagai Arya Kamandanu. Disandingkan dengan Devi Permatasari dan Baron Hermanto actingakting Sandy Nayoan di uji. Setelah sukses membintangi Sengsara Membawa Nikmat di TVRI agaknya masuk ke Film Laga bukanlah merupakan hal baru. Di film ini actingakting Sandy Nayoan lumayan berhasilcukup memikat penonton.
 
Pendekar Syair berdarah (arya Dwipangga) yang menebar maut dimana-mana., Arya Dwipangga mengacau Majapahit dengan tujuan membalas dendamnya pada Kamandanu, namun pihak kerajaan mengira pengacaunya Mpu Bajil , yang sedang memperdalam ilmu Aji Segara Geni.
Untuk menyempurnakan ilmunya Mpu Tong Bajil sudah mandi 7 anak satria. Untuk melengkapi menjadi 8, ia menculik Panji Ketawang yang akan digunakan sebagai korban berikutnya.
 
Panji ketawang adalah kemenakan dari Arya Kamandanu. Dengan dibantu istrinya Sakawuni, Kamandanu bertarung dengan Mpu Tong Bajil yangkarena ia juga memang ditugaskanmengemban pulatugas olehdari Kerajaan Majapahit untuk membawa kepala Tong Bajil tersebut.
 
Sementara Arya Dwipangga dengan tidak mempunyai hatitetap mencari adiknya Kamandanu untuk balas dendam.
 
* '' [[Tutur Tinular IV|Tutur Tinular IV (Mendung Bergulung di Atas Majapahit)]]'' - film buatan tahun 1992
 
Mpu Bajil (Wingky Haroen) dibunuh Ramapati (Remy Sylado) yang dendam pada Kamandanu (Benny G. Rahardja), karena yang terakhir ini lebih dipercaya raja. Dan berita yang tersiar, Kamandanulah yang membunuh Mpu Bajil.
Merupakan film terakhir dari Tutur Tinular. Masih di produksi oleh PT. Elang Perkasa Film, kembali menyandingkan Beny G Raharja untuk memerankan Arya Kamandanu. Agaknya Beny G Raharja memang lebih tepat untuk memerankan Arya Kamandanu di bandingkan dengan Hans Wanaghi dan Sandy Nayoan.
 
Walaupun agak berbeda dengan cerita versi Sandiwaranya, film terakhir ini berhasil membuktikan siapa Ramapati, tokoh culas yang selalu memutarbalikkan Fakta. Remy Silado sebagai Ramapati berhasil membuat penonton geram melihat kelakuannya. Dari segi face memang Remy Silado sangat cocok memerankan Ramapati, karena mampu memerankan karakter yang culas dan licik.
 
Arya Kamandanu di tuduh membunuh Mpu tong Bajil oleh Ramapati yang merupakan pembunuh sesungguhnya. Agaknya dendam pribadi antara Ramapati dan Kamandanu yang menyebabkan Ramapati berlaku seenaknya, sampai memfitnah meracuni raja.
 
Keinginan utama Ramapati adalah agar Jayanegara naik tahta sehingga dengan mudah mengendalikannya. Kemudian pertemuan Kamandanu dengan Nyai Paricara yang dulunya adalah Mei Shin akan tetapi setelah menjadi tabib, Mei Shin menggunakan nama tersebut. Dan Mei Shin pun sudah trauma dengan masa lalu, sehingga kecewalah Kamandanu karena Nyai Paricara tidak mau mengakui bahwa sebenarnya ia adalah Mei Shin.
 
Ramapati ingin menggulingkan Kamandanu, sekaligus membunuh raja. Dia ingin Jayanegara (Agyl Shahriar), putra mahkota, yang naik menjadi raja boneka bagi dirinya. Untuk melicinkan jalan dia minta bantuan Dewanggi (Fitria Anwar) yang memberi syarat tak ada korban. Dewanggi terpaksa meluluskan permintaan Ramapati, karena rahasianya ada di tangan Ramapati. Ia istri seorang pemberontak. Dewanggi memaksa Sambi (Hesty Syani), istri Bajil, untuk mencari racun dengan menculik bayinya yang baru lahir.
== Serial TV ==
 
Begitu rencana dijalankan, Ramapati menjalankan intrik sendiri. Ia juga mendatangi Sambi dengan permintaan sama. Imbalannya, yaitu kepala Kamandanu. Raja teracuni. Kamandanu mencari obat penawar. Ramapati juga meracuni Kamandanu, lewat Panji (Sawung Sembadha), anak Dwipangga (Baron Hermanto), kakaknya, yang diasuhnya. Kamandanu berhasil memperoleh penawar racun, begitu juga cucu Ramapati yang bersahabat dengan Mei Shin, yang kini mewarisi ahli obat dan ternyata belum mati. Usaha Mei Shin dan Kamandanu berhasil mengobati raja.
Sukses menjadi sandiwara radio dan di layar lebar, Tutur Tinular kembali diangkat ke Layar Perak. Adalah PT. Gentabuana Pitaloka yang membuat Tutur Tinular versi sinetron laga yang kemudian ditanyangkan oleh ANTV dan Indosiar.
 
== Serial Televisi ==
Versi Sinetron laga justru lebih menarik dibandingkan dengan versi film layar lebarnya. Agaknya teknologi sangat mempengaruhi dari trik-trik yang ditimbulkan.
Sukses sandiwara radio dan film layar lebar, Tutur Tinular kemudian diangkat ke layar perak oleh [[PT. Gentabuana Pitaloka]] pada tahun [[1997]]. Stasiun televisi yang pertama kali menayangkan sinetron ini adalah [[ANTV]] dan dilanjutkan oleh [[Indosiar]].
 
Karena sukses besar pada serial TV sebelumnya, pada akhir tahun [[2011]], Tutur Tinular kembali diangkat dan dikemas dalam sebuah cerita yangdengan agakwarna yang berbeda menjadi sebuah Serialserial laga di TV oleh [[PT. Gentabuana Paramitha]], dan ditayangkan oleh [[Indosiar]]. Dalam produksinya, [[PT. Gentabuana Paramitha]] juga melibatkan aktor-aktor pendatang baru. Proses sulih suara yang biasanya dilakukan oleh Rumah Produksi sebelumnya yang melibatkan pemain asli sandiwara radio ini ditiadakan. Pada awal-awal penayangannya, Serial laga ini sudah masuk rating 10 besar program TV pilihan di Indonesia.
 
Namun FilmSerial Laga produksi [[PT. Gentabuana Paramitha]] ini banyak menuai Kritikkritik dan protes keras oleh para pecinta fanatik serial sandiwara [[Tutur Tinular]], karena alur cerita banyak melenceng dari cerita aslinya, ada selingan lagu dangdut seperti halnya [[film]] [[India]], bahkan banyak tokoh-tokoh baru yang bermunculan seperti Pangeran bentar[[Bentar]] yang nota benenotabene dari cerita saur[[Saur sepuhSepuh]]. Disamping itu kostum yang digunakan juga tidak mencerminkan setting pada zaman majapahit[[Kerajaan Majapahit]], melainkan malah mirip seperti budaya adat budaya [[Melayu]].
 
== Referensi ==