Perang Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ru:Ачехская война
Baris 24:
[[Perang Aceh Pertama]] (1873-1874) dipimpin oleh [[Panglima Polim]] dan [[Sultan Mahmud Syah]] melawan Belanda yang dipimpin [[Johan Harmen Rudolf Kohler|Köhler]]. [[J.H. Kohler|Köhler]] dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan, [[dimana]] Köhler sendiri tewas pada tanggal [[14 April]] [[1873]].
 
'''Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yang dibantu oleh beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh, [[Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh|Lambhuk]], Lampu'uk, [[Peukan Bada, Aceh Besar|Peukan Bada]], sampai Lambada, Krueng Raya. Beberapa ribu orang juga berdatangan dari [[Teunom, Aceh Jaya|Teunom]], Pidie, Peusangan, dan beberapa wilayah lain.
 
Pada [[Perang Aceh Kedua]] (1874-1880), di bawah Jend. [[Jan van Swieten]], Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, [[26 Januari]] [[1874]], dan dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. [[31 Januari]] 1874 Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari [[Kerajaan Belanda]].
Baris 36:
Dalam [[perang gerilya]] ini pasukan Aceh di bawah [[Teuku Umar]] bersama Panglima Polim dan Sultan. Pada tahun [[1899]] ketika terjadi [[Perang Aceh (1896-1901)|serangan mendadak]] dari pihak Van der Dussen di [[Meulaboh]], Teuku Umar gugur. Tetapi [[Cut Nyak Dhien]] istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan perang gerilya.
 
Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.''[[Berkas:Contoh.jpg]]
'''''Teks miring''''''Teks tebal'''''
 
== Latar belakang ==