Parakan, Temanggung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 75:
=== Bahasa daerah ===
Mayoritas penduduk menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Penggunaan strata (''Krama'' - ''Ngoko'')dalam bahasa juga masih sering dipraktekkan. Dialek Jawa di Parakan tidak jauh berbeda dengan dialek mataram yang merupakan prosentase terbesar dialek bahasa Jawa di Jawa Tengah. Meski demikian, dialek Banyumasan mulai mencampur dalam dialek Parakan. Yang paling kentara adalah penggunaan "nyong" sebagai kata ganti orang pertama tunggal, yang serupa dengan dialek Banyumasan. Beberapa kata bahkan muncul sebagai ciri dialek yang tidak dapat ditemui pada dialek bahasa Jawa lainnya. Misalnya kata "jotek" yang sinonim artinya dengan kata "emoh" (tidak mau) dalam dialek bahasa Jawa lainnya.
Kata-kata khas lainnya, bahkan hampir punah antara lain
* ''arek'' = mau/ akan
* ''ha-njuk'' = lalu
* ''jidor'' = sukurin / rasakan akibatnya / biarin▼
* ''gage / gekndang'' = ayo cepat / bergegas
* ''ndak'' = apakah
* ''
* ''de'e'' = kamu (kasar)
* ''kambek'' = bersama
* ''ndais'' = sukurin
* ''
* ''sikak'' = bulu di antara dubur,bajingan▼
* ''ndasmu'' = kepalamu,ah kamu ini▼
* ''koplak'' =gila,tidak masuk akal
* ''modar'' = mati kau!,mati,sukurin▼
* ''luweh''= terserah
* ''ndak iyo''= apa benar
* ''nana/ nono'' = tidak ada
* ''to ''=to adalah akhiran kata yang ada dalam kalimat.contohnya"opo to,angel to,modar to,koplak to * ''yak'' = jaket
* ''boek'' = kaos kaki
Kata -kata berikut merupakan ungkapan kasar yang tidak baik (''ora ilok''), biasanya diungkapkan ketika sedang kesal/ marah, antara lain:
▲* ''jidor'' = sukurin / rasakan akibatnya / biarin
▲* ''modar'' = mati kau!,mati,sukurin
▲* ''ndasmu'' = kepalamu,ah kamu ini
* ''cocote'' = mulutmu
▲* ''sikak'' = bulu di antara dubur,bajingan
== Wisata ==
|