Samyojana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tjmoel (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: +terjemahan
Baris 35:
#kemelekatan pada ritual dan kebiasaan (''sīlabbata-parāmāso'')<ref>Untuk daftar dalam Sa{{IAST|ṅ}}gīti Sutta mengenai tiga belenggu-belenggu, lihat, contoh, Walshe (1995), p. 484. Untuk daftar tiga belenggu dalam Dhammasa{{IAST|ṅgaṇ}}i, lihat : Rhys Davids (1900), pp. 256-61. Lihat pula, [http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.3:1:2509.pali Rhys Davids & Stede (1921-25), p. 656, entry for "Saŋyojana"] (retrieved 2008-04-09), mengenai ''tī{{IAST|ṇ}}i saŋyojanāni''. (C.A.F. Rhys Davids (1900), p. 257, menerjemahkan ketiga istilah ini sebagai "teori kepribadian, kebingungan, dan penularan akan hal-hal yang semata-mata merupakan peraturan dan ritual" (''"the theory of individuality, perplexity, and the contagion of mere rule and ritual."))</ref>
Menurut Kanon, tiga belenggu-belenggu telah diberantas oleh para [[pemasuk-arus]] dan [[kembali-sekali]].<ref>See, e.g., [[Majjhima Nikaya|MN]] 6 and MN 22.</ref>
 
=== Daftar sepuluh belunggu menurut Abhidhamma Pitaka ===
Kitab [[Dhamma Sangani]] dalam [[Abhidhamma Pitaka]] (Dhs. 1113-34) menyediakan daftar lain mengenai sepuluh belenggu, daftar ini juga ditemukan dalam Culla [[Niddesa]] kitab [[Khuddaka Nikaya]] (Nd2 656, 1463) dan pada [[atthakatha|komentar-komentar]] [[Kanon Pali]]. Penomorannya adalah:<ref>[http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.3:1:2509.pali Rhys Davids & Stede (1921-25), p. 656, "Saŋyojana" entry] merujuk Cula Niddesa 657, 1463, dan Dhamma Sangani 1113. Pada faktanya, keseluruhan bagian dari Dhamma Sangani ditujukan kepada belenggu-belenggu (buku III, ch. V, Dhs. 1113-34), lihat pula Rhys Davids (1900), hal. 297-303. (Rhys Davids, 1900 hal. 297, menyediakan terjemahan dalam bahasa Inggris mengenai istilah-istilah berbahasa Pali: "sensualitas, penolakan, kesombongan, pendapat spekulatif, kebingungan, penularan aturan dan ritual semata, gairah untuk eksistensi baru, iri hati, kekejaman, kebodohan.") (''""sensuality, repulsion, conceit, speculative opinion, perplexity, the contagion of mere rule and ritual, the passion for renewed existence, envy, meanness, ignorance."'') Pada naskah-naskah setelah masa kanon, daftar ini juga dapat ditemukan dalam komentar [[Buddhagosa]] (dalam ''Papañcasudani'') pada bagian [[Satipatthana Sutta]] mengenai enam [[ayatana|dasar indera]] dan belenggu-belenggu.[http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/soma/wayof.html (Soma, 1998)].</ref>
# nafsu sensual (Pali: ''kāma-rāga'')
# kemarahan (''{{IAST|paṭigha}}'')
# kesombongan (''māna'')
# pandangan-pandangan (''{{IAST|diṭṭhi}}'')
# keraguan (''vicikicchā'')
# kemelekatan pada kebiasaan dan ritual (''sīlabbata-parāmāsa'')
# nafsu akan keberadaan (''bhava-rāga'')
# kecemburuan (''issā'')
# keserakahan (''macchariya'')
# kebodohan (''avijjā'').
Komentar menegaskan bahwa pandangan-pandangan, keraguan, kemelekatan pada kebiasaan dan rituas, kecemburuan dan keserakahan keluar dari tahapan pertama akan Kesadaran (sotāpatti); nafsu sensual yang kotor dan kemarahan pada tingkatan kedua (sakadāgāmitā) dan bahkan bentuk halus serupa pada tingkatan ketiga (anāgāmitā); dan kesombongan, nafsu akan keberadaan dan kebodohan pada tahapan keempat dan akhir (arahatta).
 
== Referensi ==