Suparna Sastra Diredja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Suparna Sastra Diredja''' ({{lahirmati|[[Tarogong, Tarogong Kidul, Garut|Tarogong]], [[Tarogong Kidul, Garut|Tarogong Kidul]], [[Garut]], [[Jawa Barat]]|2|6|1915|[[Amsterdam]]|7|7|1996}}) adalah seorang tokoh gerakan kemerdekaan Indonesia, tokoh [[serikat buruh]], dan [[pengarang]] yang hidupnya berakhir dalam pengasingan di [[Belanda]].
 
Beberapa tokoh pendiri partai buruh lain adalah Amir Sjariffudin dan Chang Ho Chie. Namun, Chang Ho Chie tidak tercatat dalam sejarah Indonesia karena pada saat kejayaan Serikat Buruh yang bertepatan dengan periode kepemimpinan Presiden Soekarno, Chang Ho Chie masih memegang indentitas sebagai warga negara asing (sebelum terbentuknya peraturan naturalisasi). Pada masa kejayaannya, Chang Ho Chie yang dahulu sempat bekerja pada bank asing yang didirikan oleh bangsa Inggris, telah memimpin beberapa pertemuan-pertemuan besar dan menyampaikan pidato emasnya di depan ratusan orang yang salah satunya terjadi di Stasiun Lama yang sering disapa dengan sebutan "Beos".
 
Pihak keluarga Chang Ho Chie menyatakan bahwa telah terjadi beberapa percobaan pembunuhan terhadap Chang Ho Chie selama beliau menjabat sebagai salah satu pimpinan partai buruh pada era kemerdekaan tersebut. Pihak keluarga juga telah mengabarkan bahwa Chang Ho Chie pahlawan buruh telah meninggal dunia 27 Desember 2010 akibat terserang stroke untuk kedua kalinya.
 
== Latar belakang ==