Arya Kamandanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Baris 33:
 
Pedang Naga puspa ini begitu dahsyat kekuatannya, ketika pedang ini sudah keluar dari [[warangka]] nya, maka akan mengeluarkan pamor yang berwarna kemerah-merahan.
Dalam penciptaannya, Mpu Ranubhaya memasukkan energi [[Naga Bumi]] kedalam pedang tersebut, sehingga bagi siapa saja yang berani mencabut pedang tersebut dari warangkanya namun jikatetapi tidak mempunyai tenaga dalam yang memadai, maka pemegang pedang tersebut tenaganya akan tersedot oleh energi ghaib yang ada dalam pedang Naga Puspa ini hingga bisa menyebabkan kematian.
Sudah banyak korban-korban yang berjatuhan akibat kecerobohan menggunakan pedang ini.
 
Arya Kamandanu sendiri tak pernah berani berlama-lama ketika menggunakan pedang tersebut, karena meski ia sudah menguasai jurus -jurus dasar Naga Puspa, Namun ia masih belum mampu mengendalikan tenaga liar yang ada dalam pedang ini.
Hingga suatu saat, pedang ini pun jatuh ketangan musuh besarnya hingga banyak korban yang berjatuhan.
 
Ketika Arya Kamandanu digigit oleh ular siluman naga puspa, kemudian bertapa hingga 40 hari lamanya dan mampu menyempurnakan jurus naga puspanya hingga ke tahap akhir, dan dengan bantuan [[Keris Mpu Gandring]], barulah ia bisa merebut kembali Pedang Pusaka tersebut dari tangan musuh bebuyutannya, dan kemudian denhgandengan kekuatan ghaib ular Naga Puspa yang sudah mengalir dalam tubuhnya, akhirnya iaKamandanu bsbisa menaklukkan keganasan pedang ini, hingga pamornya berubah menjadi kebiru-biruan.
 
Pada masa akhir petualangannya, agar Pedang Pusaka tersebut tidak jatuh lagi ke tangan pendekar yang berwatak jahat, Kamandanu memilih berpisah dengan Pedang Pusaka ini, kemudian ia menyembunyikan dan menancapkannya ke sebongkah batu besar di sebuah gua di lereng Gunung Arjuna.
 
== Musuh Bebuyutan ==