Kuntowijoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WL3 Hani Siti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
WL3 Hani Siti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
}}
 
Prof. Dr. '''Kuntowijoyo''' (juga dieja '''Kuntowidjojo'''; {{lahirmati|[[Sanden]], [[Bantul]], [[Yogyakarta]]|18|9|1943||22|2|2005}}) adalah seorang [[budayawan]], [[sastrawan]], dan [[sejarah|sejarawan]] dari [[Indonesia]].<ref name="kuntowijoyo">{{id}} http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184216-biografi-kuntowijoyo/ Diakses tanggal 27 Oktober 2011.</ref>
 
==PendidikanRiwayat==
Kuntowijoyo mendapatkan pendidikan formal keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah di Ngawonggo, [[Klaten]]. Ia lulus [[SMP]] di Klaten dan [[SMA]] di [[Surakarta|Solo]], sebelum lulus sarjana Sejarah [[Universitas Gadjah Mada]] pada tahun [[1969]]. Gelar MA ''American History'' diperoleh dari [[Universitas Connecticut]], [[Amerika Serikat]] pada tahun [[1974]], dan [[Ph.D]] Ilmu Sejarah dari [[Universitas Columbia]] pada tahun 1980. Ia mengajar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada dan terakhir menjadi Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya, dan menjadi peneliti senior di Pusat Studi dan Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
 
Ia meninggal dunia akibat komplikasi penyakit sesak napas, diare, dan ginjal yang diderita setelah untuk beberapa tahun mengalami serangan virus ''[[meningo enchephalitis]]''. Saat meninggal dunia, ia adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya di [[Universitas Gadjah Mada]] dan juga pengajar di [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga]]. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Ia banyak menulis buku tentang sejarah, budaya, [[filsafat]], dan [[sastra]], di antaranya ''Mantra Pejinak Ular'', ''Isyarat'', ''Khotbah di Atas Bukit'', dan ''Impian Amerika''. Selain itu, ia juga sering menulis [[cerita pendek]] dan esai di [[surat kabar]].
 
==Penghargaan=Kepenulisan==
Kalau kebanyakan pengarang lain mulai dengan menulis sajak, kemudian menjadi mantap dalam menulis prosa, maka sebaliknya dengan Kuntowijoyo. Ia sejak masih duduk di SMA menulis cerita pendek, kemudian drama, esai, roman. Baru ketika ia bermukim di Amerika Serikat untuk mencapai gelar MA dan Ph.D., ia menulis sajak, sekaligus dua buah kumpulan ''Isyarat'' (1976) dan ''Suluk Awang Uwung'' (1976). <ref name="kuntowijoyo2">{{id}} Rosidi, Ajip. ''Laut Biru Langit Biru''. Pustaka Jaya, 1977, Jakarta. Halaman 543</ref>
Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya adalah penghargaan sastra dari [[Pusat Bahasa]] atas kumpulan cerpen ''Dilarang Mencintai Bunga-Bunga'' ([[1994]]), [[ASEAN]] ([[1997]]), [[Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia]] ([[1999]]), dan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) atas novel ''Mantra Pejinak Ular'' (2001).
 
Cerpennya dimuat dalam majalah ''Horison'', harian ''Kompas'', dan terpilih menjadi cerpen terbaik harian itu, yakni ''Laki-laki yang Kawin dengan Peri'' (1994), ''Sampan Asmara'' dan ''Pistol Perdamaian'' (1995). Tulisannya berupa esai juga banyak dimuat di surat kabar.
Ia meninggal dunia akibat komplikasi penyakit sesak napas, diare, dan ginjal yang diderita setelah untuk beberapa tahun mengalami serangan virus ''[[meningo enchephalitis]]''. Saat meninggal dunia, ia adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya di [[Universitas Gadjah Mada]] dan juga pengajar di [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga]]. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak.
 
Gagasannya yang sangat penting bagi pengembangan [[ilmu sosial]] di Indonesia adalah idenya tentang [[Ilmu Sosial Profetik]] (ISP). Bagi Kuntowijoyo, [[ilmu sosial]] tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami [[realitas]] dan kemudian memaafkannya begitu saja tapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas [[transformasi]] menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya. Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: [[humanisasi]], [[liberasi]] dan [[transendensi]]. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang [[sosiologi]] misalnya muncul gagasan [[Sosiologi Profetik]] yang dimaksudkan sebagai [[sosiologi]] berparadigma ISP.
 
==Penghargaan==
Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya adalah penghargaan sastra dari [[Pusat Bahasa]] atas kumpulan cerpen ''Dilarang Mencintai Bunga-Bunga'' ([[1994]])pemenang pertama sayembara majalah Sastra tahun 1968, tahun 1999 ia menerima [[ASEANSEA Write Award]] ([[1997]])dari kerajaan Thailand, [[Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia]] ([[1999]]), dan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) atas novel ''Mantra Pejinak Ular'' (2001).
 
Tahun 1986 ia mendapat Hadiah Seni dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. <ref name="kuntowijoyo3">{{id}} Rampan, Korrie. ''Leksikon Sastra Indonesia''. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 251</ref>
 
==Karya-karyanya==
Karya Kuntowijoyo lainnya adalah
* ''Kereta yang Berangkat Pagi Hari'' novel (1966)
* ''Rumput Danau Bento'' drama (1969) mendapat Hadiah Harapan Sayembara Penulisan Lakon Badan Pembina Teater Nasional Indonesia tahun 1976
* ''Tidak Ada Waktu Bagi Nyonya Fatma'' drama (1972)
* ''Barda dan Cartas'' drama (1972)
* ''Topeng Kayu'' drama (1973)
* ''Khotbah di Atas Bukit'' novel (1976)
* ''Dinamika Umat Islam Indonesia (1985)
* ''Budaya dan Masyarakat'' (1987)
* ''Impian Amerika'' novel (1998)
* ''Hampir Sebuah Subversi'' kumpulan cerpen (1999)
 
== Pranala luar ==
Baris 50 ⟶ 68:
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/k/kuntowijoyo/index.shtml Profil di Tokoh Indonesia]
* {{id}} [http://www.fib.ugm.ac.id/staffdetail.php?id=10 Halaman di situs Fakultas Ilmu Budaya UGM]
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
{{DEFAULTSORT:Kuntowijoyo}}
{{Indo-bio-stub}}