Bahan bakar butanol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 67:
|-<ref>Internal Combustion Engines, Edward F. Obert, 1973</ref>
|}
===Kandungan energi dan dampaknya ke ekonomi bahan bakar===
Mengubah bahan bakar dari bensin ke butanol maka akan menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros sekitar 10%<ref>Dihitung dari perbedaan kepadatan energi dari daftar diatas</ref> tapi efeknya untuk jangka panjang masih harus diteliti lagi. Meskipun kepadatan energi dalam campuran butanol dan bensin dapat dihitung, tapi tes dengan bahan bakar alohol lainnya menunjukkan bahwa kepadatan energi tidak mempunyai efek yang berbanding lurus dengan ekonomi bahan bakar.<ref>[http://www.ethanol.org/pdf/contentmgmt/ACEFuelEconomyStudy_001.pdf ACE Fuel Economy Study] (PDF).</ref>
===Nilai oktan===
Nilai [[oktan]] dari n-butanol mirip dengan bensin tapi lebih rendah daripada etanol dan metanol. n-Butanol mempunyai angka RON (''Research Octane number'' atau angka oktan) sebesar 96 dan angka MON (angka oktan motor) sebesar 78. t-butanol mempunyai angka oktan RON 105 dan MON 89.<ref>[http://www.unep.org/PCFV/Documents/PubGraboskiReport.pdf UNEP.org-Properties of oxygenates] (PDF).</ref> [[t-Butanol]] digunakan sebagai bahan aditif pada bensin tapi tidak bisa digunakan sebagai bahan bakar dalam bentuk murninya karena mempunyai titik beku sebesar 25.5 °C, sehingga akan menjadi gel dan membeku pada suhu ruangan.
==Referensi==
|